Menurut R Rumampuk, kelelawar hidupnya bergelantungan, jadi kotoran dari dirinyalah yang dijadikan pelindung dari predator. Keterangan serupa disampaikan Sondakh warga Minahasa Utara. Menurutnya, memasak kelelawar biasanya di santan hingga kering.
Bahkan sebelum dimasak dibakar dulu dengan api untuk mengeluarkan bulu-bulu halusnya. “Diikeluarkan bulu-bulu halusnya dengan menggunakan semprotan api,” ujarnya.
Diketahui, makanan yang menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utamanya memiliki rasa yang sedikit gurih meski tekstur daging terasa alot.
Apalagi kelelawar setelah dibersihkan, kemudian ditumis dengan campuran rempah-rempah seperti cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe, sereh, cengkeh, tomat dan dicampur dengan santan kelapa sebagai kuahnya. Unsur pedas di sini menjadi siasat mencegah daging kelelawar berbau amis.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait