Petrus bukan sosok sembarangan di dunia reserse Polri. Mantan Kapolsek Lodoyo Polres Blitar itu merupakan salah satu penginterogasi ulung jaringan teroris di Indonesia. Petrus juga merupakan salah satu sosok di balik penangkapan dalang Bom Bali, Dr Azahari.
Pada 2005, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sukses melumpuhkan Dr Azahari di sebuah rumah kontrakan di kawasan Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur. Para perwira yang terlibat dalam penggerebekan itu antara lain Tito Karnavian (kini Mendagri), Idham Azis (Kapolri), Saiful Maltha (purnawirawan), Rycko Amelzha Daniel (kini Kabaintelkam) dan Petrus Golose.
Tak banyak orang tahu, tabir persembunyian Dr Azahari terkuak, salah satunya berkat interogasi Petrus Golose terhadap anggota kelompok mastermind Bom Bali tersebut.
Melalui Muhammad Rais, Petrus diberitahu Azahari menyukai kawasan berhawa dingin. Rais merupakan orang dekat Azahari sejak di Malaysia. Cerita terungkapnya persembunyian dalang teroris itu diceritakan Komjen Pol (Purn) Arief Wachjunadi, melalui bukunya “Misi Walet Hitam 09.11.05-15.45: Menguak Misteri Teroris Dr Azahari.”
Melalui laman pribadinya, Arief menyebut pelarian Azahari yang disebut-sebut sebagai salah seorang murid terbaik Osama bin Laden itu berakhir di Vila Flamboyan, Batu, 9 November 2005 pukul 15.45 WIB.
Dengan prestasi cemerlang melumpuhkan Azahari, Petrus Golose bersama Tito, Idham, Rycko dan Saiful menerima kenaikan pangkat dari Kapolri Jenderal Pol Sutanto. Dengan menduduki kursi BNN dan promosi bintang tiga, Petrus diyakini bakal meramaikan bursa calon Kapolri. Untuk diketahui, Idham Azis akan pensiun pada Januari 2021.
Editor : Donald Karouw
petrus golose presiden joko widodo badan narkotika nasional heru winarko polri manado sulawesi utara menteri
Artikel Terkait