Tak lama kemudian, Ferry melihat peluang bisnis yang lain. Ternyata, masyarakat tidak hanya ingin membandingkan harga tiket saja, melainkan juga ingin melakukan pemesanan tiket secara online sehingga bersifat fleksibel.
Setahun kemudian, Ferry mantap untuk mengubah Traveloka menjadi situs pemesanan tiket pesawat. Meskipun inovasinya terlihat cemerlang, bukan berarti Traveloka tumbuh secara mudah.
Pada awal pendiriannya, Ferry harus bisa mempertahankan Traveloka dengan hanya memiliki delapan orang karyawan. Tak hanya itu, tidak sedikit maskapai penerbangan yang menolak kerja sama dengan Traveloka.
Namun Ferry memutuskan untuk tidak menyerah. Dia meyakinkan bahwa mereka juga harus adaptif dengan perkembangan teknologi baru pemesanan tiket. Pada akhirnya, usaha tersebut tidak sia-sia.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait