Dari 22 pintu ekspor, empat diantaranya disaksikan secara virtual terhubung langsung dengan Menteri Pertanian. Yakni Belawan, Pekanbaru, Manado dan Lampung. Secara total, ekspor komoditas perkebunan yang dilepas berjumlah 94,9 ribu ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,68 triliun
Sedangkan ragam komoditas sebanyak 10 jenis seperti kelapa dan turunannya, karet, kopi, kakao dan pinang dengan 44 negara tujuan antara Cina, Rusia, Lativa, Inggris dan lainnya.
"Hari ini saya bersama Gubernur Jawa Barat dan Bupati Tanggerang dan seluruh jajaran eselon 1 di lingkup Kementerian Pertanian dan ekspor kita hari ini tidak lain adalah mencoba melakukan optimalisasi berbagai produk sektor pertanian," kata pria yang biasa di sapa SYL ini.
Menurutnya, Kementan terus mendorong untuk akselerasi ekspor sektor pertanian ke beberapa negara yang ada. Hal ini sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo untuk melakukan pemulihan ekonomi menjadi prioritas ditengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi diseluruh dunia. Peringatan Hari Perkebunan Nasional 2020 tersebut mengambil tema Optimalisasi Ekspor Perkebunan Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi.
Pelepasan ekspor komoditas hasil perkebunan Sulut tersebut dilaksanakan di gudang PT. Sasa Inti Amurang, Minahasa Selatan yang merupakan eksportir baru di bidang pengolahan kelapa dengan produknya berupa tepung kelapa, santan dan air kelapa.
Dari data IQFAST, Karantina Pertanian Manado nilai ekspor komoditas perkebunan dari Sulawesi Utara ada peningkatan. Pada tahun 2019 ekspornya sebanyak Rp2,01 triliun, sedangkan pada tahun ini hingga tanggal berjalan sudah mencapai Rp2,6 triliun.
Menurut Donni Muksydayan Saragih, Kepala Karantina Pertanian Manado komoditas perkebunan menjadi primadona saat ini ialah olahan kelapa.
“Kiranya peningkatan nilai ekspor tersebut harus berbanding lurus dengan semakin meningkatnya pula harga atau daya beli ke petani. Sehingga membawa kesejahteraan masyarakat di daerah," tuturnya.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait