Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Refly Ngantung yang juga hadir dalam acara pelepasan ekspor sekaligus penyerahan sertifikat fitosanitari tersebut juga menekankan bahwa pihaknya dan karantina pertanian, serta instansi terkait di Provinsi Sulut terus berfokus pada pengembangan produk sampingan kelapa seperti briket arang dan sabut kelapa.
Pihaknya berharap perusahaan eksportir juga dapat membantu pemasarannya agar kedepan diharapkan kesejahteraan petani kelapa juga meningkat.
Sementara itu Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian yang mendampingi langsung mentan SYL menambahkan bahwa dari rekaman sistem perkarantinaan pertanian IQFAST mencatat komoditas perkebunan nasional yang laris di pasar dunia selain sawit dan produk turunannya adalah kelapa, kopi, karet, mede dan pinang biji.
"Selain itu rempah juga menunjukkan tren permintaan yang cukup tinggi, khususnya di saat musim pandemi ini," kata Jamil.
Dari rilis BPS sendiri, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kuartal 1 tumbuh 2,19% dan kuartal 2 tumbuh 2,15 persen (YoY).
"Lebih dari 70 persen ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan. Ke depan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini kita olah dahulu, baru di ekspor," ujar Jamil.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait