Festival lari banteng di Spanyol yang digelar pada 2014 (ilustrasi). (Foto: Reuters)

MADRID, iNews.idFestival lari banteng di Spanyol memakan korban, akhir pekan ini. Seorang pria paruh baya tewas kehabisan darah karena luka-lukanya setelah ditanduk banteng.

Peristiwa itu menjadi kematian pertama di negeri matador sejak festival sejenis kembali digelar pascapelonggaran pembatasan Covid-19.

Reuters melaporkan, korban berusia 55 tahun—yang tidak disebutkan namanya—berulang kali diserang banteng dalam festival di Kota Onda, Sabtu (30/10/2021). Para peserta lain di fesitval sudah mencoba membujuk agar banteng itu pergi dari pria tersebut. Akan tetapi usaha mereka gagal.

Pria itu akhirnya meninggal pada hari yang sama di rumah sakit di kota terdekat, Villareal, akibat pendarahan dari luka di paha kirinya—yang membuat pembuluh arterinya berlubang—ungkap layanan darurat setempat. Korban juga mengalami luka di bagian kepala.

Dewan Kota Onda pun membatalkan sisa acara festival pscaserangan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, perdebatan publik Spanyol tentang festival lari banteng makin memanas. Sebagian kalangan ingin kegiatan semacam itu dihapus, sedangkan sebagian masyarakat lainnya masih menginginkan agar acara tersebut tetap digelar.

Di Spanyol, banteng yang dilepaskan untuk berlari di tengah kota biasanya juga digunakan dalam acara adu banteng dengan matador pada hari yang sama.

Hasil survei pada 2020 oleh Electomania (sebuah lembaga swasta penyelenggara jajak pendapat) menunjukkan, sebanyak 46,7 persen orang Spanyol mendukung pelarangan adu banteng. Sebanyak 34,7 persen tidak mendukung adu banteng, tapi juga tidak ingin adanya larangan hukum terhadap kegiatan tersebut. Sementara, 18,6 persen masyarakat Spanyol percaya tradisi itu harus dipertahankan.


Editor : Cahya Sumirat

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network