Seorang remaja di Tel Aviv menerima suntikan vaksin Covid-19. (Foto: Reuters)

JENEWA, iNews.id - Virus Corona varian Delta telah menyebar setidaknya di 98 negara di seluruh dunia. Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan dunia berada dalam 'masa yang sangat berbahaya' akibat pandemi virus corona varian Delta.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, varian yang pertama kali dilaporkan di India tersebut berbahaya karena terus berevolusi dan bermutasi. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi yang konstan dan penyesuaian terhadap respon kesehatan masyarakat.

"Varian Delta telah terdeteksi di setidaknya 98 negara dan menyebar dengan cepat di negara-negara dengan cakupan vaksinasi rendah dan tinggi," katanya, Jumat (2/7/2021).

Dia menambahkan, di negara-negara dengan cakupan vaksinasi Covid-19 yang rendah, pemandangan rumah sakit yang dipenuhi pasien Covid menjadi hal biasa. Hingga saat ini, belum ada negara yang keluar dari kesulitan ini. 

Dilansir dari Straits Times, pemerintah negara-negara di dunia berupaya meningkatkan kewaspadaan atas penyebaran virus Corona varian delta ini. Mereka sebelumnya berupaya menyelamatkan ekonomi negara dengan sedikit melonggarkan pembatasan pergerakan dan membuka kembali perbatasan. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan,  hampir 25 persen infeksi baru di Amerika telah dikaitkan dengan varian Delta. Jumlah pasien ini naik enam persen pada awal bulan lalu.

Sementara Public Health England melaporkan, varian tersebut menyumbang 99 persen dari tes Covid-19. Sementara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa menyatakan, varian Delta bertanggung jawab atas 90 persen kasus positif Covid di kawasan tersebut. 

Di Asia, virus varian ini juga menyebar hingga ke Australia. Jumlah kasus positif Covid bertambah tiap harinya dan memaksa pemerintah mempercepat proses vaksinasi. Bahkan, Malaysia memberlakukan lockdown ketat untuk menekan laju pertambahan kasus harian. 

Tedros pun mendesak pemerintah segera memvaksinasi minimal 10 persen dari populasi di negaranya. Dimulai dari petugas garda depan hingga kelompok rentan. 

"Ini akan mengakhiri tahap akut pandemi dan menyelamatkan banyak nyawa," katanya. 


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network