Keberuntungan berpihak padanya karena minyak tanah yang dijual selalu saja habis setiap harinya. Beberapa konsumen yang awalnya membeli di warung lain, beralih menjadi pelangga Ma'soem.
Dia tidak menikmati keuntungannya itu sendiri karena Ma'soem selalu menyedekahkan hasil bisnisnya setiap hari sekitar 10 persen. Setiap sore atau malam hari, Ma’soem menghitung keuntungan bisnisnya, kemudian dia pisahkan dari modalnya dan kemudian 10 persen akan disedekahkan kepada yang membuatuhkan.
Dia kala itu bersedekah secara diam-diam. Biasanya Ma'soem mendatangi masjid atau musala di daerah Rancaekek, kemudian memasukkan uang ke dalam kotak amal tanpa sepengetahuan siapa pun.
Tidak hanya itu, dia juga selalu memberikan pertolongan kepada orang-orang sekitar yang membutuhkan. Namun tentu saja, pertolongan itu pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Editor : Cahya Sumirat
Follow Berita iNewsSulut di Google News