Banjir Masih Rendam 4 Kabupaten di Gorontalo, Ribuan Jiwa Terdampak
JAKARTA, iNews.id – Banjir akibat tingginya intensitas hujan masih merendam empat kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo. Hingga Jumat (21/6/2024), ketinggian air di empat wilayah itu masih berkisar 30-80 cm.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang terjadi Rabu (19/6/2024) tersebut dipicu curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan meluapnya beberapa aliran sungai.
"Hasil kaji cepat sementara, daerah yang dilanda banjir tersebut di antaranya Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Bone Bolango, dan Kota Gorontalo," ungkap Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Jumat (21/6/2024).
Dia menuturkan, banjir yang terjadi tersebut memiliki ketinggian muka air yang berbeda mulai dari 30 hingga mencapai 80 sentimeter. Banjir tersebut juga menyebabkan ratusan rumah terendam hingga memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Dari data BNPB, banjir di Kabupaten Gorontalo merendam lima desa dari tiga kecamatan di antaranya Desa Isimu Selatan Kecamatan Tibawa, Desa Totopo, Juriya, dan Bilato Kecamatan Bilato, serta Sidomulyo, Kecamatan Boliyohuto.
"Laporan sementara menyebut, akibat banjir itu sedikitnya 198 jiwa atau 93 kepala keluarga (KK) terdampak," kata Aam sapaan Abdul Muhari.
Saat ini, menurut laporan dari BPBD Kabupaten Gorontalo, banjir yang merendam tersebut sudah berangsur surut. Adapun penanganan darurat yang dilakukan oleh BPBD saat ini berfokus pada pembersihan rumah warga dan pelayanan kesehatan bagi warga yang terdampak.
Kemudian, kata Aam, daerah selanjutnya adalah Kabupaten Boalemo. Selain banjir, daerah tersebut juga dilanda tanah longsor. Adapun lokasi terdampak berada di Desa Limbatihu dan Desa Bubaa Kecamatan Paguyaman Pantai.
Akibat bencana ini, total korban jiwa yang terdampak berjumah 1.157 orang atau 316 (KK), yang terbagi menjadi 937 jiwa terdampak banjir di Desa Limbatihu dan 220 jiwa terdampak tanah longsor di Desa Bubaa.
Aam mengatakan selain rumah warga, longsor juga berdampak pada akses jalan di Desa Molombulahe ke Desa Bubaa. Berdasarkan laporan yang diterima saat ini, akses jalan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan setelah tim gabungan berhasil membersihkan material longsor yang menutup jalan dengan mengerahkan alat berat, serta banjir yang sudah berangsur surut.
Sementara itu, daerah lain yang dilanda banjir adalah Kabupaten Bone Bolango, pada Rabu (19/06) Pukul 18.00 WITA. Sedikitnya, dua desa di Kecamatan Bone terdampak, yakni Desa Muara Bone dan Desa Masiaga.
Berdasarkan laporan yang diterima dari BPBD setempat, sebanyak 123 jiwa atau 32 KK terdampak akibat banjir ini. Hingga kini, banjir dilaporan telah berangsur surut.
Untuk daerah lain yang dilanda banjir adalah Kota Gorontalo. Akibat dipicu oleh curah hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama pada Kamis (20/06). Sedikitnya tiga kelurahan di tiga kecamatan yang berbeda dilanda banjir dengan ketinggian muka air mencapai 80 cm.
"Akibat banjir ini, dilaporkan sebanyak 3.702 jiwa atau 1.191 KK terdampak sementara 172 jiwa atau 48 KK di antaranya mengungsi. Adapun lokasi pengungsian tersebut berada di SDN 38 Kecamatan Hulonthalangi," ujarnya.
Terkait upaya penanganan darurat, tim gabungan yang dikoordinatori oleh BPBD setempat masih terus melakukan kaji cepat. evakuasi, dan memenuhi kebutuhan para pengungsi di pengungsian. Hingga siaran pers ini diterbitkan, banjir sudah berangsur surat. Kendati demikian para pengungsi masih memilih bertahan di pos pengungsian guna mengantisipasi banjir kembali terjadi.
Mengantisipasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana susulan, BPBD dan pemerintah daerah di wilayah-wilayah tersebut masih terus bersiaga dan mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan waspadaannya dan bersiap untuk melakukan evakuasi mandiri serta selalu memperbaharui informasi terkait dengan perkembangan cuaca dan potensi bencana melalui sumber terpercaya.
Editor: Kastolani Marzuki