Banjir Rendam 727 Rumah Warga di Gorontalo dan Bone Bolango, 3.233 Jiwa Terdampak

JAKARTA, iNews.id - Banjir melanda Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Situasi banjir mulai berangsur-angsur surut setelah hujan deras sejak Rabu (26/6/2024)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo telah bergerak cepat dalam penanganan darurat dengan mendata korban terdampak dan koordinasi dengan semua pihak terkait.
"Hasil pendataan banjir yang melanda Kecamatan Biluhu, Dungaliyo dan Limboto Barat menyebabkan 990 kepala keluarga atau 3.233 jiwa terdampak. 727 unit rumah terendam dan area persawahan seluas 56 hektare juga terdampak," ujar Abdul Muhari, Sabtu (29/6/2024).
Dia menjelaskan, untuk sementara sebagian besar banjir sudah mulai surut meski pendataan dan pemulihan masih terus dilakukan.
Di sisi lain, wilayah Bone Bolango masih menghadapi situasi kritis akibat banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Bone dan jebolnya tanggul di Desa Masiaga. Banjir ini dipicu cuaca hujan dengan intensitas tinggi.
"Banjir ini mengakibatkan 508 kepala keluarga atau 1.454 jiwa terdampak dan 398 unit rumah terendam. Upaya penanganan darurat terus dilakukan BPBD Bone Bolango dengan dukungan dari TNI/Polri, Tagana dan pemerintah desa setempat," katanya.
Korban banjir ada yang mengungsi di Kecamatan Suwawa Timurm tepatnya di kantor camat dan rumah warga setempat. Namun sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk membersihkan dan ada juga yang masih bertahan di lokasi pengungsian karena tempat tinggal mereka belum bisa ditempati.
Dia menjelaskan, warga yang masih berada di lokasi pengungsian tercatat di kantor camat sebanyak 15 KK atau 65 jiwa dan di rumah warga ada 19 KK.
Kendala yang dihadapi termasuk jaringan komunikasi terganggu karena pemadaman listrik sehingga menghambat koordinasi dan pendataan.
Pemkab Bone Bolango telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari ke depan untuk memfasilitasi upaya pemulihan.
"Pemerintah setempat telah mendirikan posko dapur umum untuk memberikan bantuan makanan kepada korban yang mengungsi. Kebutuhan mendesak yang diperlukan termasuk makanan siap saji, perbaikan tanggul di Dusun Panggulo dan normalisasi sungai di muara Sungai Bone untuk mencegah banjir lebih lanjut," ujar Abdul Muhari.
Editor: Donald Karouw