BPS : BBM jadi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar Gorontalo

GORONTALO, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dan transportasi udara menjadi komoditas penyumbang inflasi year on year (yoy) terbesar di Kota Gorontalo. Komoditas bensin memberikan andil 0,9 persen dan angkutan udara 0,4.

"Pada bulan Oktober 2022 Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,09 persen," ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga

Lapas Gorontalo Datangkan 19 Penyuluh Agama, Ajari Warga Binaan Mengaji

Ia menjelaskan, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,52 pada Oktober 2021 menjadi 111,94 pada Oktober 2022.

Secara umum, inflasi Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan indeks pada sembilan kelompok pengeluaran dan penurunan pada dua kelompok pengeluaran.

Baca Juga

Polres Gorontalo Utara Bekuk Pencuri Motor asal Manado

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,6 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,75 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,13 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,84 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,39 persen, kelompok transportasi sebesar 15,23 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,42 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 5,07 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,07 persen.

Baca Juga

Warga Gorontalo Gelar Festival Walima di Pasar Tua Bitung

Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,67 persen dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,2 persen.

Tingkat inflasi month to month (mtm) Oktober 2022 sebesar 0,01 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Oktober 2022 sebesar 4,50 persen.

Sedangkan bahan makanan pada Oktober 2022 mengalami inflasi yoy sebesar 4,37 persen.

Editor: Cahya Sumirat