Dituduh Militer Kongo Bantai 50 Warga Sipil, Kelompok Pemberontak Membantah
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan seorang diplomat AS juga mengatakan, mereka memiliki informasi tentang pembunuhan warga sipil pada Selasa di Kishishe, provinsi Kivu Utara. Namun mereka tak memberikan rincian hanya menyerukan penyelidikan.
"Kami sangat sedih dengan pembantaian warga sipil di Kishishe, yang bisa menjadi kejahatan perang," kata kuasa usaha Kedutaan Besar AS di Kinshasa, kata Stephanie Miley melalui akun Twitternya.
Seorang juru bicara Sekretaris Jenderal PBB mengemukakan, telah menerima laporan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama bentrokan antara M23 dan milisi lokal di Kishishe. Korban tewas mencakup banyak korban sipil.
Pakar Kongo dan PBB menjelaskan negara tetangga Rwanda mendukung M23. Namun pernyataan itu secara konsisten dibantah oleh Rwanda.
Editor: Cahya Sumirat