Gubernur: Festival Karawo harus Beri Manfaat bagi Masyarakat

GORONTALO, iNews.id - Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer berharap pelaksanaan Festival Karawo memberi manfaat bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, ekspansi Karawo sebagai kain sulaman khas Gorontalo bisa lebih luas dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
“Saya beberapa kali acara di Jakarta menerima penghargaan bersama Pak Sekda mengenakan corak Karawo di sana termasuk kopiah karanji juga yang merupakan original produksi di Gorontalo. Beberapa daerah menanyakan dan memuji produk ini. Jadi teman-teman sekalian perlu ekspansi lebih luas untuk bisa mengenalkan karawo di luar sana,” kata dia saat membuka Festival Karawo di Gedung GPCC Kota Gorontalo, Senin (6/6/2022).
Di samping untuk mendorong ekonomi kreatif, kegiatan ini juga banyak melibatkan UMKM sehingga bisa memberikan kontribusi terhadap pariwisata dan geliat perekonomian di daerah.
Festival Karawo tahun 2022 mengusung tema Karawo Inspiring Sulawesi yang dihadiri Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Birokrasi dan Regulasi, Kurlina Ukar.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifly Katili mengatakan karnaval karawo merupakan salah satu kegiatan yang termasuk dalam 110 Top Event Nasional yang diikuti oleh provinsi, kabupaten/kota se-regional Sulawesi, lembaga perbankan, instansi vertikal, dan pelaku usaha.
Ia mengatakan kharisma kegiatan nasional merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendorong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia.
Selain Festival Karawo ada dua kegiatan lainnya yang masuk dalam KEN 2022, yakni Festival Pulau Saronde dan Festival Danau Limboto.
Festival Karawo pertama kali digelar pada tahun 2011, sedangkan tahun ini sebagai ke-11 kalinya.
Meski masuk dalam agenda rutin setiap tahun, dalam dua tahun terakhir festival ini tidak digelar karena situasi pandemi Covid-19.
“Tujuan dari pelaksanaan festival ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional maupun lokal setelah dua tahun terakhir diguncang pandemi. Kegiatan ini melibatkan banyak subsektor seperti fesyen, kuliner, dan kriya, sekaligus menguatkan ekonomi melalui pengembangan budaya lokal,” katanya.
Editor: Cahya Sumirat