get app
inews
Aa Text
Read Next : Pastikan Prabowo Tak Pernah Berencana ke Israel, Menlu Sugiono: Buktinya Kita Pulang Hari Ini

Iran Terus Kembangkan Kegiatan Nuklir, AS Tak Tinggal Diam

Senin, 18 Juli 2022 - 10:36:00 WITA
Iran Terus Kembangkan Kegiatan Nuklir, AS Tak Tinggal Diam
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kamal Kharraz. (Foto: Mehr News Agency )

TEHERAN, iNews.id - Presiden AS berjanji kepada Israel, Washington akan melakukan segala upaya untuk mencegah Iran mengembangkan bom nuklir. Hal itu terungkap saat Iran mengklaim secara teknis mampu menciptakan bom nuklir.

Pernyataan itu disampaikan penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kamal Kharraz kepada Al Jazeera, Minggu (17/7/2022), sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri perjalanan empat harinya ke Israel dan Arab Saudi. 

"Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60 persen dan kami dapat dengan mudah menghasilkan uranium yang diperkaya hingga 90 persen," katanya. 

Meski demikian, Kharraz mengatakan negaranya belum mengambil keputusan terkait pengembangan bom nuklir. 

Iran diketahui telah meningkatkan kegiatan nuklirnya beberapa tahun terakhir. Namun mereka mengklaim hal itu untuk energi sipil. 

Iran sudah memperkaya uranium hingga 60 persen, jauh di atas batas 3,67 persen berdasarkan kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Hasil uranium yang diperkaya hingga 90 persen cocok untuk bom nuklir.

Pengembangan prorgam nuklir Iran ini mulai meningkat sejak mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepatakan nuklir Iran 2015. Perjanjian tersebut kacau balau apalagi diperparah ketika Washington menerapkan sanksi kepada Iran.

Belakangan ada upaya untuk menghidupkan kembali JCPOA, namun hal itu tidak berjalan mulus. Kedua negara seperti ogah-ogahan dalam upaya meredam pengembangan nuklir dunia.  

Teheran menyatakan Washington bertanggungjawab untuk kembali ke perjanjian awal dan mencabut sanksi pada negara mereka secara penuh. Sebaliknya, AS mengklaim Iran telah mengajukan tuntutan baru selama pembicaraan JCPOA.

Iran mengatakan mereka bisa saja dapat menghentikan kegiatan nuklirnya jika AS mencabut sanksi dan bergabung kembali dengan perjanjian.

"AS belum memberikan jaminan untuk kembali menghidupkan kesepakatan nuklir dan ini merusak kemungkinan kesepakatan apa pun," kata Kharrazi.

Israel juga telah mengancam akan menyerang situs nuklir Iran jika diplomasi gagal menahan ambisi nuklir Teheran.

Kharrazi mengatakan Iran tidak akan pernah merundingkan program rudal balistik dan kebijakan regionalnya, seperti yang diminta oleh Barat dan sekutunya di Timur Tengah. 

"Setiap pihak yang menyerang keamanan kami, akan ditanggapi langsung," katanya. 

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut