Kanker Payudara Masih Jadi Pembunuh Nomor 1 Perempuan Indonesia

"Jadi ini yang pertama, rasa ketakutan masyarakat mendengarkan operasi. Yang kedua, regulasi, jadi begitu dia ketahuan dini, kita ini belum punya alur rujukan yang bagus, sehingga ada penelitian kalau orang berani mulai berobat itu sampai dia tahu ada benjolan di payudara, dia akan berani ke dokter butuh waktu sampai tiga bula," katanya
Dari dia berani ke dokter sampai dia konsultasi, dia nyangkut ketemu tukang obat alternatif, sampai dia betul-betul mendapat tindakan butuh waktu sembilan sampai dengan 13 bulan.
Hal itulah yang sedang dibenahi lewat kerja sama dengan kementerian. Pemerintah saat ini sedang menggodok di antaranya strategisasi pelayanan rumah sakit unggulan sebagai rumah sakit rujukan untuk kanker, salah satunya di RSUP Prof Kandouw Manado
"Kita juga sedang membuat bagaimana caranya supaya penyakit kanker secara dini ditangani dengan benar," ucapnya.
Editor: Cahya Sumirat