Kisah Sukses Jack Ma, dari Guru Bahasa Inggris hingga Jadi Miliarder Dunia
JAKARTA, iNews.id – Siapa yang tak kenal dengan kegigihan Jack Ma, pendiri dan CEO Alibaba.com. Belajar soal sukses dari diri Jack Ma akan membuat Anda mengakui bahwa proses tak pernah mengingkari hasil.
Ada banyak hal yang bisa membuat Anda belajar dari kisah sukses Jack Ma, terutama soal kegigihannya membangun usaha from zero to hero.
Melihat kesuksesannya saat ini, Anda mungkin tak menyangka bahwa Jack Ma dulunya berprofesi sebagai seorang guru bahasa Inggris. Profesi itu, dilakoninya setelah puluhan kali ditolak saat melamar pekerjaan.
Dalam berbagai kesempatan, Jack Ma tak malu mengungkapkan bahwa dia pernah melamar di 30 perusahaan, dan semua perusahaan itu menolaknya.
Salah satu perusahaan yang menolak Jack Ma adalah restoran fried chicken asal Amerika Serikat, KFC. Ketika KFC melebarkan bisnis dan masuk ke China, dari 24 orang yang melamar kerja disana, hanya 23 yang diterima. Jack Ma menjadi satu-satunya pelamar yang ditolak bekerja di KFC.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat kita belajar dari kisah sukses Jack Ma, sebagaimana dirangkum iNews.id dari berbabagai sumber:
1. Belajar Bahasa Inggris
Jack Ma yang memiliki nama asli Ma Yun, lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 15 oktober 1964. Dia berasal dan tumbuh di lingkungan keluarga sederhana di Hangzhou.
Kehidupan keluarganya yang sederhana membuat Jack Ma tak dapat menempuh pendidikan di sekolah berkelas.
Bahkan karena kepintarannya yang pas-pasan, alias tak terlalu menguasai pelajaran matematika, membuat Jack Ma sering dipandang sebelah mata sejak sekolah dasar.
Hal inilah yang memicu Jack Ma mempelajari mata pelajaran kesukaannya dengan gigih, yaitu Bahasa Inggris. Dia bahkan rela mengendarai sepeda selama 40 menit setiap hari untuk mendatangi hotel tempatnya belajar Bahasa Inggris dari para turis.
Selama 8 tahun, tepatnya dari usia 12-20 tahun, Jack Ma belajar Bahasa Inggris secara otodidak dari para turis yang ditemuinya di hotel itu.
Dari berbagai hal yang diceritakan para turis, Jack Ma merasa dirinya dapat berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China. Pasalnya, apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Jack Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Siapa sangka, kemampuannya dalam berbahasa Inggris inilah yang kemudian membawa Jack Ma mengenal dunia bisnis dan mendirikan salah satu perusahaan global yang diakui dunia.
2. Belajar Internet dan Teknologi Informasi
Melihat besarnya Alibaba.com yang bergerak di bisnis e-commerce, ritel, internet, kecerdasan buatan, dan teknologi, rasanya Anda tak akan percaya bahwa pendirinya adalah seorang yang bukan berlatar belakang pendidikan teknologi informasi atau komputer.
Jack Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995, saat mencari kata beer dan China. Saat itu, Jack Ma merasa tidak puas karena tak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet.
Berbekal rasa tidak puasnya itu, Jack Ma kemudian mengajak seorang teman dan berdiskusi untuk menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China.
Dengan kemampuan bahasa Inggrisnya, Jack Ma kemudian mencari informasi di internet tentang bagaimana membangun situs atau website untuk menerjemahkan bahasa.
Hanya dalam beberapa jam saja, Jack Ma menerima banyak surat elektronik (email) yang cukup membantunya membangun situs tersebut.
Siapa sangka, inilah cikal bakal Jack Ma membangun situs pertamanya, Alibaba.om yang kemudian berkembang menjadi Alibaba Group hanya dalam jangka waktu 4 tahun.
3. Belajar Membangun Bisnis dari Internet
Situs pertama yang dibangun Jack Ma diberi nama Alibaba.com. Perusahaan Alibaba.com didirikan pada 4 April 1999, bebasis di Hangzhou, China.
Dari memberikan jasa terjemahan Bahasa China, situs itu kemudian dikembangkan Jack Ma menjadi situs bisnis yang menghubungkan para eksportir China dengan para pembeli di luar negeri.
Perkembangan Alibaba.com yang begitu cepat membuat banyak investor tertarik menanam modal. Hal itulah yang kemudian membuat Jack Ma membangun bisnis Alibaba Group Holding Limited hanya dalam waktu 4 tahun setelah Alibaba.com didirikan.
Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputer, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group.
Kini, Alibaba Group merupakan retailer online terbesar di China dan berada di posisi kedua dunia setelah Walmart, perusahan retail terbesar Amerika Serikat.
Bahkan Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihannya, dua situs Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, kini mendominasi sistem portal pengiriman China.
4. Belajar Menembus Pasar Amerika
Salah satu mimpi terbesar Jack Ma adalah menembus pasar Amerika Serikat (AS) dan bersaing dengan perusahaan global lainnya yang sebagian besar berasal dari negara adi kuasa itu.
Mimpinya itu, muncul saat Jack Ma mengunjungi Sillicon Valley, kawasan industri teknologi ternama di Amerika Serikat (AS). Melihat jejeran bangunan perusahaan terkenal di dunia, sepertui Facebook dan Apple, membuat Jack Ma terpicu menembus pasar AS.
Jack Ma kemudian memperbesar Alibaba.com menjadi Alibaba Group yang bergerak di bisnis internet, e-commerce, ritel, kecerdasan buatan, dan teknologi.
Berkat kegigihannya membangun Alibaba Group, Jack Ma dinobatkan menjadi miliarder terkaya di China dan masuk dalam jajaran miliarder dunia.
Pada September 2014, Jack Ma membawa Alibaba Group melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Busar Amerika Serikat, Wall Street.
IPO Alibaba tercatat menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah Wall Stret dan mencetak rekor fantastis karena harga saham IPO-nya melesat 38 persen di hari pertama perdagangan. IPO Alibaba mampu mengumpulkan dana hingga 25 miliar dolar AS atau sekitar Rp359,787 triliun.
5. Belajar Berbagi Ilmu
Banyak pengusaha yang menjuluki Jack Ma sebagai "Crazy Jack" karena ide-ide bisnis super gila dan fantastis yang dilontarkannya. Beberapa bahkan tak yakin sampai Jack Ma dapat mewujudkan ide bisnisnya tersebut.
Meski sudah menjadi miliarder dunia, Jack Ma tak pelit berbagi ilmu. Dia bahkan ikut menjadi pemodal untuk menopang perusahaan rintisan (start up).
Dibandingkan berbicara soal kehebatan perusahaannya, dalam berbagai kesempatan, Jack Ma lebih senang membahas bagaimana Alibaba dapat membantu banyak konsumen, menciptakan lapangan kerja, dan melayani masyarakat.
Nampaknya, Jack Ma tidak pernah melupakan panggilan jiwanya sebagai seorang guru, sekaligus pekerjaan pertama yang menyelamatkannya dari keputusasaan karena ditolak bekerja di puluhan perusahaan.
Kini Jack Ma tercatat menjadi orang terkaya ke-4 di China dengan kekayaan bersih sebesar 5,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp73,4 triliun.
Forbes pernah menobatkannya sebagai orang terkaya nomor 1 di China pada 2020, namun seiring pandemi Covid-19 dan perubahan regulasi proteksi oleh Pemerintah China karena perang dagang dengan AS, kekayaan Jack Ma merosot dan peringkatnya turun ke posisi orang ke-4 terkaya di China pada 2021.
Meskipun kekayaannya merosot, tak ada yang bisa memungkiri Jack Ma merupakan pengusaha yang menjadi fenomena di China juga dunia. Tertarik menekuni bisnis from zero to hero? Ayo coba belajar dari kisah sukses Jack Ma. Selamat mencoba!
Editor: Cahya Sumirat