Legenda Danau Tondano, Ada Kisah Cinta Terlarang Maharimbow dan Marimbow

MINAHASA, iNews.id - Legenda Danau Tondano diibaratkan cerita lama yang terdengar samar-samar dari mulut ke mulut dengan versi dan latar pemikiran yang berbeda. Setiap cerita selalu terdapat sisi yang dapat diambil sebagai contoh pelajaran hidup.
Salah satu kisahnya yakni legenda yang menceritakan Danau Tondano terbentuk dari kisah cinta. Sebelum membahas lebih jauh, diketahui Danau Tondano merupakan danau terluas di Provinsi Sulawesi Utara.
Danau ini diapit oleh Pegunungan Lembean, Gunung Kaweng, Bukit Tampusu dan Gunung Masarang di Kabupaten Minahasa.
Danau ini merupakan penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair, pior/kabos, payangka, betutu, wiko (udang kecil), nike, tawes, pongkor/ikan mas, lobster hitam, gurame kupu-kupu, karper.
Konon danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat karena ada kisah sepasang insan manusia yang berlainan jenis melanggar larangan orang tua untuk kawin (bahasa Minahasa: kaweng) dengan nekat lari (tumingkas) ke hutan.
Sebagai akibat melanggar nasihat orang tua, meletuslah kembaran Gunung Kaweng tersebut sehingga menjadi Danau Tondano yang saat ini menjadi salah satu objek wisata di Minahasa.
Legenda Danau Tondano diceritakan terbentuk karena kemurkaan alam karena pernikahan anak dari Tonaas bagian Utara dan Selatan. Tonaas merupakan istilah pemimpin kekuasaan di Minahasa yang kala itu mendiami dua kubu di sebuah gunung tinggi.
Dikisahkan, kedua Tonaas ini memiliki anak. Tonaas Utara dikarunia anak perempuan bernama Marimbaow, sedangkan Tonaas Selatan memiliki anak laki-laki bernama Maharimbow. Mereka tidak pernah bertemu sejak kecil karena perbedaan wilayah tersebut.
Editor: Donald Karouw