Menag: Tanpa Toleransi Tidak Ada Kerukunan

MANADO, iNews.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan penutupan Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional VI FKUB se-Indonesia mengatakan tanpa toleransi tidak ada kerukunan. Tanpa kerukunan akan sulit menggapai cita-cita besar.
"Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri," kata Menag dalam sambutan penutupan Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi Nasional VI FKUB se-Indonesia yang dibacakan Staf Ahli Menteri Agama, Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono di Manado, Senin (22/11/2021).
Dewasa ini, dikembangkan moderasi beragama agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada mayoritas atau tirani minoritas, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, dimana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.
"Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkul nilai-nilai ke-Indonesiaan sebagai bangsa yang beragama. Sila pertama dan utama Pancasila, yaitu Ketuhanan Maha Esa meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang beragama dan bermoral," ujar Menteri.
Karena itu, Menag mengajak sebagai bangsa Indonesia dari generasi ke generasi harus menjaga komitmen nasional tentang landasan bernegara di tengah dahsyatnya percaturan global di bidang geopolitik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan hal lainnya.
Editor: Cahya Sumirat