Minyak Goreng Kemasan Dijual Rp15.000 per Kg di Pasar Murah NKRI Peduli
GORONTALO, iNews.id - Minyak goreng kemasan dijual Rp15.000 per kilogram (kg) di pasar murah NKRI Peduli. Saat ini minyak goreng jadi incaran masyarakat akibat kenaikan harga di seluruh wilayah di Indonesia.
“Tapi di pasar murah ini minyak goreng hanya dijual Rp 15.000 per kilogram. Itu minyak kemasan bukan curah,” kata Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Rabu (30/3/2022).
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan bekerja sama dengan Baznas Provinsi Gorontalo kembali menggelar pasar murah bertajuk NKRI Peduli.
Pasar murah kali ini digelar di Lapangan Tuladenggi, untuk masyarakat Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
“Membeli di sini pakai kupon dan hanya masyarakat kurang mampu yang dapat kupon. Sejak tahun 2012 kami sudah melaksanakan pasar murah NKRI peduli ini, sistem yang kami pakai memang tidak menjaminkan KTP tapi kupon,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Menurutnya, barang kebutuhan pokok yang menjadi incaran saat ini adalah minyak goreng, karena terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga di seluruh wilayah di Indonesia.
Gubernur menambahkan, sebanyak 1 ton minyak goreng kemasan disiapkan untuk pasar murah tersebut.
Untuk gula, di pasar murah dijual Rp10.000 per kilogram. Beras kami sediakan sebanyak lima ton dan ini beras kualitas bagus, dengan dijual Rp 5.000 per liter.
"Telur paket 10 butir harganya Rp10.000, ada juga bawang merah, bawang putih, cabe rawit dan ikan segar. Ini semua kami lakukan membantu masyarakat kurang mampu dalam menyambut bulan suci ramadhan,” katanya.
Seperti pelaksanaan pasar murah sebelum-sebelumnya, masyarakat antusias membeli dan antrean terpanjang berada di lapak penjualan minyak goreng.
Gubernur Rusli meminta semua yang hadir harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak dilayani jika tidak memakai masker.
“Saya senang ketika rakyat saya senang, jangan pemerintah senang rakyat susah. Selamat menikmati pasar murah, selamat berbelanja, dan ingat tetap jaga prokes,” ujarnya.
Editor: Cahya Sumirat