Nilai Ekspor Pertanian Sulut pada 2021 Capai Rp5,8 Triliun

MANADO, iNews.id - Nilai ekspor pertanian Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2021 mencapai Rp5,8 triliun. Capaian tersebut naik sebesar 109 persen dibanding ekspor tahun 2020 sebesar Rp2,82 triliun.

"Ada sebanyak 46 negara yang menjadi tujuan ekspor," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan, Senin (31/1/2022).

Baca Juga

Sambut Imlek, Kelenteng di Manado Mulai Berbenah 

Sedangkan China, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda, India, Vietnam, Korea Selatan, Jerman, Spanyol serta Thailand menjadi yang terbanyak menyerap komoditas ekspor pertanian Sulut.

"Asia terbanyak menyerap ekspor pertanian dari daerah ini yakni 71,1 persen, diikuti Eropa 15,4 persen, Amerika 11,9 persen sementara Australia dan Oceania sebesar satu persen," kata Donni Muksydayan di Manado.

Baca Juga

Ban Hing Kiong, Kelenteng Tertua di Manado Berdiri Sejak 1819

Kinerja ekspor pertanian provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu mengalami peningkatan terindikasi dari banyaknya sertifikat karantina yang dikeluarkan.

Sepanjang tahun 2020, sertifikat karantina yang dikeluarkan sebanyak 35.636 sertifikat, sementara di tahun 2021 naik menjadi 56.024 atau bertambah sebanyak 21.000 lebih sertifikat.

Baca Juga

Kukis Gelang, Kue Tradisional Khas Manado yang Sudah Jarang Ditemui

"Ini salah satu yang tertinggi di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga

Komunitas Yahudi di Manado Bangun Museum Holocaust di Tondano, Pertama di Asia Tenggara

Meningkatnya sertifikasi karantina yang dikeluarkan, menurut dia, bisa disebabkan oleh tiga kondisi yaitu perdagangan di Sulut meningkat selama pandemi Covid-19.

Selanjutnya, kepatuhan masyarakat melaporkan komoditas yang akan diekspor semakin tinggi, serta penguatan-penguatan layanan pengawasan di lapangan yang semakin kuat sehingga mengalami peningkatan besar ekspor pertanian.

Semakin banyaknya inovasi yang dilakukan serta sinergi positif yang terbangun dengan semua pemangku kepentingan di daerah ini akan mendorong peningkatan ekspor di tahun 2022.

Editor: Cahya Sumirat