Pakar Hukum Unsrat Apresiasi 100 Hari Program Prioritas Kapolri

MANADO, iNews.id - Pakar hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Toar Palilingan mengapresiasi capaian 100 hari program prioritas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang sudah berjalan selama ini. Gebrakannya dinilai luar biasa.

"Program presisi Kapolri, yaitu prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan dengan pendekatan-pendekatan humanis. Kalau saya lihat 100 hari pertama gebrakannya luar biasa, artinya bukan sekedar keamanan, rasa aman yang didapatkan tapi juga rasa nyaman," ujar Toar, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga

Pemkot Manado Terima Pengembalian Dana Pilkada KPU Sebesar Rp1,8 Miliar dan Bawaslu Rp19,8 Juta

Aman belum berarti nyaman, namun katanya pendekatan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam 100 hari seperti tilang elektronik, penyelesaian kasus ringan dengan restoratif justice maupun kemudahan dalam pelayanan bisa membuat itu menjadi lebih nyaman.

"Harapan masyarakat seperti itu, harus ada pendekatan humanis untuk penyelesaian kasus, jangan langsung main penindakan, langsung main proses hukum," katanya.

Baca Juga

Gegara Flashdisk, Remaja di Manado Tikam Orang usai Pesta Miras

Hal tersebut bisa terlihat dalam 100 hari kerja Kapolri, dimana katanya hampir 2.000 kasus mampu diselesaikan dengan pendekatan humanis, restoratif justice.

Menurut Toar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat ini sudah mampu mengubah wajah kepolisian, namun katanya jangan sampai dikotori oleh hal-hal yang dapat menurunkan citra Polri.

Baca Juga

Hujan Deras di Sulut, Tanah di Jalur Utama Manado-Tomohon Longsor 

"Secara umum saya pikir sudah ok, sudah mantap, tinggal jajaran Polda Sulut untuk menindaklanjuti itu untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di Sulawesi Utara," ucap Toar.

Baca Juga

Video Taman Langit Picnik Cafe, Objek Wisata Baru Hits di Manado

Iapun berharap masyarakat harus lebih aktif mengambil peran dalam bagian itu untuk menyukseskan program Presisi Kapolri.

Kapolri dan jajaran tentu butuh kerja sama dan dukungan dari masyarakat. "Saya sebagai warga masyarakat, ya itu ambil peran, seperti contoh di jalan saat ini terbangun kesadaran dengan sendirinya untuk mematuhi aturan lalu lintas karena sudah terpasang kamera-kamera di jalan," katanya.

"Itu menjadi alat untuk merubah perilaku masyarakat, tanpa harus ada penekanan-penekanan, tindakan-tindakan yang selama ini dilakukan," ujar Toar.

Editor: Cahya Sumirat