Pemerintah Sitaro Ingatkan Nelayan Waspada Gelombang Tinggi hingga Banjir Pesisir

SITARO, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mengingatkan nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi dan banjir pesisir. Peringatan tersebut menyusul pemberitahuan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak beberapa hari lalu.

"Belum lama ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan banjir pesisir hingga tanggal 30 Oktober mendatang, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro salah satu daerah berpotensi terdampak," kata Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Kapolda Sulut: Bersatu Padu Harga Mati

Dia mengimbau warga khususnya nelayan di Kabupaten Kepulauan Sitaro untuk senantiasa waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan banjir pesisir.

"Warga diharapkan dapat memerhatikan kondisi cuaca saat memulai aktivitas pekerjaan baik yang akan melaut maupun kegiatan yang bisa terdampak dengan cuaca ekstrim saat ini," imbau bupati.

Baca Juga

Kampanye Antikorupsi, BPJamsostek Gandeng Kejati Sulut

Bupati berharap seluruh jajaran terkait selalu tanggap dalam menyikapi kondisi ekstrem sambil terus meningkatkan koordinasi dengan semua pihak guna mengantisipasi terjadinya bencana.

"Harus tanggap dan tingkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait," harap bupati.

Baca Juga

Kejati Sulut Tahan Eks Sekretaris Badan Pengawas terkait Dugaan Korupsi Aset PDAM Manado

Adapun wilayah yang berpotensi terdampak, sebagaimana keterangan pihak BMKG yaitu pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Sangihe, pesisir utara dan barat Kabupaten Kepulauan Talaud dan pesisir barat Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Baca Juga

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto Ajak Personel Terus Berbenah

Dengan ketinggian gelombang setiap hari bervariasi dan diperkirakan mencapai puncaknya pada hari ini, 28 Oktober, dan untuk pesisir Kabupaten Kepulauan Sitaro bisa mencapai setinggi dua meter.

Kondisi ini diipengaruhi fase bulan baru pada tanggal 25 Oktober 2022 dan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) tanggal 29 Oktober 2022, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

Editor: Cahya Sumirat