get app
inews
Aa Text
Read Next : Politisi Perindo Endang Sutanto Dorong Pemerataan Pendidikan di Cianjur: Anak Desa Ciawitali Berhak Sekolah Layak

Pertama Kalinya, Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan di Sulut Lebih Tinggi dari Laki-laki

Rabu, 18 Mei 2022 - 13:18:00 WITA
Pertama Kalinya, Rata-Rata Lama Sekolah Perempuan di Sulut Lebih Tinggi dari Laki-laki
Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Asim Saputra (kiri). (Foto: MPI/Subhan Sabu)

MANADO, iNews.id -  Pertama kalinya sepanjang sejarah, rata-rata lama sekolah perempuan Sulawesi Utara (Sulut) lebih tinggi daripada laki-laki. Itu artinya, kualitas sumber daya manusia (SDM) perempuan di Sulut patut diperhitungkan.

"Dari Indonesia merdeka kan selama ini laki-laki cenderung mendominasi, nah di 2021, di Sulut itu penduduk perempuannya yang usia dewasa 25 tahun ke atas itu lebih tinggi daripada laki-laki," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Asim Saputra, Rabu (18/5/2022).

Hal itu menurutnya merupakan potensi SDM perempuan, punya pendidikan tinggi, tinggal bagaimana menciptakan lapangan kerja yang disukai perempuan.

"Kita bermain industri pengolahan di perdagangan atau sektor jasa yang sebenarnya kita punya peluang kalau pariwisata ini sudah dibuka, baru ekonomi kita bisa pulih demikian pesat, melesat mengimbangi  provinsi-provinsi besar. Itu dari sisi perekonomian dan ketenagakerjaan," ujarnya.

Tingkat pengangguran di masa pandemi kata dia sudah turun terus. Saat ini sudah di posisi 6,51 persen walau pun belum sepulih sebelum pandemi.

"Mereka cenderung kembali ke keluarga tidak bertahan di lapangan kerja. Tantangan kita di sana," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tingkat kemiskinan semakin baik, di masa pandemi, kemiskinan turun, artinya pendapatan yang diterima masyarakat lapis bawah ini masih lebih baik daripada kebutuhan minimum dasar

"Garis kemiskinan itu sebesar Rp400.000-an itu posisi kita menurut potret data," ucapnya.

Oleh karena itu, dengan adanya Sensus Penduduk 2020 (SP2020) lanjutan, dia berharap bisa menjawab tantangan itu. Banyak karakteristik penduduk yang dikumpulkan yang nanti melengkapi data kependudukan yang sudah ada.

"Jadi kalau Dukcapil kan baru memotret data registrasi individu kita. Sebenarnya kalau kita integrasikan, kitakan menginput juga data yang ada di gojek, grab, semua perilaku konsumsi kita ada disitu, yang senang nelanja online, itu ada semua datanya," ujarnya.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut