get app
inews
Aa Text
Read Next : Hadiri Natal di Katedral Manado, Menag Tekankan Pentingnya Persaudaraan

Pesona Keindahan Taman Hutan Raya Gunung Tumpa HV Worang, Surga Cinta dari Utara

Sabtu, 18 September 2021 - 16:59:00 WITA
Pesona Keindahan Taman Hutan Raya Gunung Tumpa HV Worang, Surga Cinta dari Utara
Pemandangan indah dari Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa Hein Victor Worang (HV Worang). (Foto: MPI/Subhan Sabu)

MANADO, iNews.id - Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Tumpa Hein Victor Worang (HV Worang) merupakan kawasan konservasi hutan lindung yang berada di Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tempat ini merupakan salah satu wisata alam yang ada Bumi Nyiur Melambai.

Masuk ke Tahura kita akan melewati spot-spot menarik. Selain hutan raya, pengunjung dapat menyaksikan hamparan luas laut Sulawesi serta pulau-pulau yang sudah sangat terkenal sampai di mancanegara. Seperti Pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Nain dan Pulau Lihaga yang terlihat sangat indah. Orang menjuluki tempat ini sebagai 'Surga Cinta dari Utara' karena pemandangannya yang tiada tara.

Diketahui, Kawasan pelestarian alam ini dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Sulut. Lokasinya terbentang di perbukitan Tongkaina 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Vegetasi hutan berupa pepohonan tropis, nyiur, semak perdu membentuk tutupan kanopi hijau yang indah. 

Di dalam kawasan konservasi hutan lindung ini terdapat Taman HV Worang yang merupakan Gubernur Sulut ke-5 periode 1967-1978 dan juga Wali Kota Manado ke-13 dengan masa jabatan 31 Januari 1975-23 Agustus 1975. Terdapat patung HV Worang dan lukisan di dinding yang menggambarkan kisah perjuangannya.

Di kawasan ini juga masih terdapat babi hutan, tarsius, monyet, aneka burung, ular, soa-soa atau biawak dan hewan hutan lainnya. 

"Masih ada hewan yang dilindungi di dalam tahura ini seperti rusa, tarsius. Tapi hanya pada jam-jam tertentu mereka menampakkan diri," kata SB Moray, Polisi Hutan kawasan Tahura, Sabtu (18/9/2021).

Wilayah konservasi hutan lindung ini selain memiliki pemandangan sangat indah juga terdapat beberapa fasilitas yang disiapkan pemerintah untuk spot berfoto dan sepeda layang.

Terdapat juga spot olahraga ekstrem, Paralayang yang merupakan lokasi sport tourism paralayang. Tercatat beberapa iven paragliding pernah diadakan di tempat ini seperti Internasional Paragliding Accuracy World Cup dan Paragliding International Accuracy Open Flying Manado Fiesta 2018.

Dengan ketinggian sekitar 350 mdpl, pengunjung bisa melihat bentangan luas laut Sulawesi dengan pulau-pulaunya yang sangat indah, seperti Pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, bahkan sampai dengan Pulau Lihaga di Minahasa Utara. Belum lagi panorama Kota Manado dari ketinggian yang semuanya tentu akan terasa lebih indah dinikmati di atas paralayang.

Karakteristik Gunung Tumpa yang merupakan salah satu flying side yang ada di Sulut tergolong cukup sulit karena berada di cerukan berbentuk loyang dengan thermal atau panas bumi yang kuat. Selain itu juga terdapat venturi-venturi kecil karena terdiri atas beberapa bukit-bukit sehingga untuk melakukan landing, setiap pilot akan mengalami cukup kesulitan.

"Perlu mengenal betul karakter Gunung Tumpa bagi pilot yang baru pertama kali terbang di sini. Pilot-pilot dunia pun mengakui flying side di Gunung Tumpa ini cukup sulit sehingga harus banyak latihan untuk mengenal karakter Gunung Tumpa," kata Pilot Paralayang senior asal Sulut Herry Inyo Rumondor beberapa waktu lalu.

Justru dengan karakter seperti itu menurut Inyo, menjadi tantangan tersendiri bagi para pilot sehingga menjadi daya tarik di samping pemandangan indah sehingga sekaligus olahraga dan pariwisata bisa dilakukan di Gunung Tumpa.

Namun meski tergolong ekstrem, Gunung Tumpa cukup aman untuk pilot pemula karena mempunyai dua tempat landing. Apabila tidak bisa sampai di bawah, bisa melakukan landing di bagian atas. Selain itu juga, flying side Gunung Tumpa sudah memenuhi syarat dari FASI dan FAI.

Untuk sampai ketempat ini sekira satu jam dari pusat Kota Manado ke arah Kecamatan Bunaken melewati jalan raya Bailang-Tongkeina dengan jarak tempuh sekira 12 kilometer. Menuju ke lokasi Hutan Raya Gunung Tumpa masih harus melewati jalan menanjak sekira 2 kilometer, namun jangan khawatir, jalannya sudah mulus beraspal.

Sebelum masuk ke lokasi hutan lindung, wajib melapor dulu ke pos jaga. Menuliskan nama di buku tamu dan membayar tiket masuk Rp5.000 per orang dan Rp5.000 jika membawa kendaraan roda dua. Sementara untuk roda empat membayar Rp10.000 sesuai dengan peraturan daerah.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut