Polda Sulut Setop Penyelidikan Kematian Wabup Sangihe, Warga Diminta Tak Sebar Isu Miring

JAKARTA, iNews.id - Polda Sulawesi Utara (Sulut) menyetop atau menutup penyelidikan kasus kematian Wakil Bupati (Wabup) Sangihe Helmud Hontong. Helmud sebelumnya meninggal dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, polisi sebelumnya telah melakukan autopsi terhadap jasad Helmud. Hasilnya, tak ditemukan zat kimia berbahaya ataupun racun dari tubuh almarhum.
"Kami sudah melakukan penyelidikan dan sudah melakukan autopsi terhadap almarhum. Dari hasil autopsi, tidak ditemukan adanya racun, apakah itu sianida, pestisida ataupun arsen," kata Jules Abraham Abast saat dikonfirmasi, Jakarta, Senin (28/6/2021).
Jules menyebutkan, Helmud meninggal karena penyakit menahun yang sudah dideritanya selama beberapa tahun belakangan. Kesimpulan mengenai penyebab kematian Helmud itu diambil setelah penyidik mendapat hasil uji laboratorium forensik terhadap sejumlah organ tubuh Helmud Hotong.
Dengan ditutupnya hasil penyelidikan, Polda Sulut meminta agar masyarakat tak lagi menyebarluaskan isu-isu miring terkait penyebab kematian tersebut. Apalagi, mengait-ngaitkan kematiannya dengan izin tambang emas yang dikeluarkan untuk wilayah Sangihe.
"Terkait dengan hal ini, kami mengharapkan isu-isu ini tidak diperluas lagi karena fakta hasil autopsi seperti itu," ucap Jules.
Helmud Hontong diketahui meninggal dunia saat dalam penerbangan Lion Air JT-740 rute Denpasar-Makassar pada Rabu 9 Juni 2021. Sejumlah isu penyebab tewasnya Helmud pun bermunculan, termasuk dugaan keracunan.
Polisi akhirnya memutuskan melakukan autopsi terkait penyelidikan kasus kematian Helmud Hontong. Hasilnya tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan dalam kematian yang bersangkutan.
Editor: Maria Christina