get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Berdarah Pemberontakan Ranggalawe di Tuban: Pasukan Majapahit Dipukul Mundur

Sejarah Pemberontakan PRRI/Permesta dan Keterlibatasan AS dalam Operasi CIA

Senin, 11 September 2023 - 13:23:00 WITA
Sejarah Pemberontakan PRRI/Permesta dan Keterlibatasan AS dalam Operasi CIA
Kisah pemberontakan PRRI/Permesta menggulingkan Soekarno dengan bantuan AS dalam Operasi CIA. (Foto: Ist)

Bahkan keputusan untuk menjatuhkan Bung Karno telah diambil alih langsung Presiden Eisenhower pada 25 September 1957 atau lima bulan sebelum proklamasi PRRI.

Karenanya, setelah bantuan senjata pada pertengahan Januari 1958, bantuan-bantuan lain datang secara bergelombang ke Sumatera dan Sulawesi, yakni sebagai basis utama pemberontakan.

Pengiriman bantuan memanfaatkan keberadaan fasilitas dan pangkalan militer Amerika dan Inggris di Filipina, Singapura, Malaysia dan Taiwan.

“Derasnya bantuan dari luar negeri, khususnya AS ini disebabkan oleh sikap konsisten anti komunis PRRI/Permesta, sebagai alasan utama pemberontakannya,” tulis buku tersebut.

Pertempuran antara pasukan PRRI yang disokong Amerika Serikat dan CIA dengan tentara pemerintahan Soekarno tak terelakkan. Korban pun berjatuhan.

Pada 18 Mei 1958 seorang agen CIA kebangsaan Amerika bernama Allen Pope berhasil ditembak jatuh sekaligus ditangkap hidup-hidup pasukan Indonesia. Pope ditembak jatuh saat memiloti pesawat dengan misi mengebom perairan Maluku.   

Terungkap dalam dokumen yang ditulis Kolonel Leroy Fletcher Prouty, yakni mantan kepala operasi-operasi khusus dari gabungan kepala staf dalam pemerintahan JF Kennedy.

Pemberontakan di Indonesia yang digalakkan oleh CIA betul-betul sebuah operasi militer yang menyeluruh. Pemberontakan di Indonesia tahun 1958 melibatkan 42.000 pemberontak bersenjata yang didukung CIA dengan seperangkat bomber, sejumlah pesawat pengangkut bermesin empat dan kapal selam Angkatan Laut Amerika Serikat.

“Juga melibatkan usaha bantuan pelatihan dan logistik dari pihak Filipina, Okinawa, Taiwan dan Singapura”.

Meski disokong Amerika Serikat dengan kekuatan besar, Pemerintahan Soekarno berhasil memadamkan pemberontakan PRRI/Permesta. Angkatan darat Indonesia berhasil menumbangkan pasukan pemberontak PRRI/Permesta. Akibat dari pemberontakan itu, Bung Karno kemudian membubarkan Masyumi dan PSI, yakni termasuk menangkap sejumlah tokoh-tokohnya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut