TALAUD, iNews.id - Kepala Balai Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih menjelaskan jika serat Abaka pada tahun 2019 sudah pernah diekspor ke Inggris. Selain negara tersebut Abaka mulai masuk ke pasar Jepang tahun 2020.
"Sebelumnya Abaka merupakan tanaman liar, namun saat ini mulai dibudidayakan oleh masyarakat," kata Donni, Rabu (18/5/2022).
Menurut Donni, apabila serat Abaka diproduksi dalam skala besar, tentunya akan menambah deretan komoditas potensial ekspor dari Kabupaten Kepulauan Talaud setelah kelapa, kopra, cengkih, dan pala.
Diketahui, Abaka merupakan tanaman endemik yang tumbuh liar di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Tanaman dengan nama latin Musa textilis ini termasuk dalam famili Musaceae atau jenis pisang-pisangan. Serat Abaka berpotensi menjadi komoditas potensial ekspor dari Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kementan Dukung Pengembangan Serat Abaka di Kepulauan Talaud Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Sulut
Editor : Cahya Sumirat
Follow Berita iNewsSulut di Google News