Sulut Miliki 3 Lempeng Tektonik yang Sebabkan Rawan Gempa

MANADO, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut ada tiga lempeng tektonik yang menyebabkan Sulawesi Utara (Sulut) rawan gempa. Meski demikian gempa bumi tetap tidak bisa diprediksi.
"Dari situasi dan kondisi tektonik di Sulut memang ada tiga lempeng laut," sebut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Hennry Mengko di Manado, Minggu (5/3/2023).
Lempeng-lempeng laut tersebut yakni lempeng Laut Maluku yang letaknya berada di perairan antara Sulawesi Utara dan Maluku Utara terus memanjang sampai ke Talaud.
Berikutnya, di utara Sulawesi ada lempeng Laut Sulawesi, sementara di timur laut Talaud sampai bagian utara Pulau Halmahera ada lempeng laut Filipina.
"Itu kalau sumber ancaman gempa bumi dari laut di daerah subduksi atau tunjaman," ujarnya.
Sedangkan ancaman gempa bumi di darat, ada beberapa sesar atau patahan yang teridentifikasi seperti sesar Gorontalo, sesar Amurang, sesar Bolaang Mongondow dan sesar Airmadidi.
Hanya saja menurut Edward, keadaan sesar atau patahan tersebut belum bisa dinyatakan aktif atau tidak karena harus dilakukan kajian lebih lanjut.
"Jadi secara situasi atau tatanan tektonik kita berada di daerah rawan gempa. Ada prediksi atau teks video beredar akan terjadi gempa, namun yang bisa kami sampaikan bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi," katanya.
Menurut Edward, kalaupun ada kejadian gempa bumi karena kebetulan Sulut berada di daerah rawan gempa.
Dia menyebutkan, gempa besar yang terjadi tercatat magnitudo 7,1 di Talaud serta magnitudo 6,0 yang berada di Laut Maluku antara Sulut dan Maluku Utara.
"Kami berharap masyarakat tidak langsung percaya atas informasi-informasi yang beredar. Masyarakat bisa menghubungi BMKG Stasiun Geofisika. Kami mempunyai saluran informasi, dan kami juga bisa memberikan klarifikasi," ujarnya.
Editor: Cahya Sumirat