Sementara itu, kejadian ekstrem secara waktu lebih lama, karena memiliki setidaknya dua ciri, yakni persisten atau bertahan lama dan sustain atau terus berlanjut.
Secara skala spasial pun lebih luas karena mengacu pada gangguan cuaca skala sinoptik dalam rentang skala spasial ratusan hingga ribuan kilometer.
Selan itu, dampak merusak dari suatu kejadian ekstrem bersifat katastropik atau massal, dapat menelan korban ratusan bahkan ribuan jiwa.
Kajian terbaru yang dilakukan oleh tim di BRIN menunjukkan bahwa kejadian ekstrem mengalami peningkatan, karena faktor-faktor penyebabnya semakin intensif terjadi di Indonesia.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait