Peneliti klimatologi dari Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. (Foto: Antara)

Sementara itu, kejadian ekstrem secara waktu lebih lama, karena memiliki setidaknya dua ciri, yakni persisten atau bertahan lama dan sustain atau terus berlanjut.

Secara skala spasial pun lebih luas karena mengacu pada gangguan cuaca skala sinoptik dalam rentang skala spasial ratusan hingga ribuan kilometer.

Selan itu, dampak merusak dari suatu kejadian ekstrem bersifat katastropik atau massal, dapat menelan korban ratusan bahkan ribuan jiwa.

 Kajian terbaru yang dilakukan oleh tim di BRIN menunjukkan bahwa kejadian ekstrem mengalami peningkatan, karena faktor-faktor penyebabnya semakin intensif terjadi di Indonesia.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network