Peneliti klimatologi dari Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. (Foto: Antara)

 Anomali suhu global di atmosfer saat itu negatif atau mendingin dalam rentang waktu yang sangat lama.

 Baru tahun 1940 anomalinya berubah positif setelah itu negatif lagi, kemudian naik sedikit positif, lalu mendingin lagi. Kondisi itu dinamakan dengan Natural Variability Climate.

 Sejak tahun 1980 sampai sekarang, kata Erma, para ilmuwan dunia memperhatikan bahwa peningkatan suhu yang naik sejak tahun tersebut tidak pernah turun lagi. Dari situlah para ilmuwan kemudian menemukan bahwa konsentrasi karbon dioksida menjadi jawaban atas tidak menurunnya temperatur global tersebut.

 Sejak saat itu manusia tidak berada lagi pada ranah variabilitas iklim, melainkan ranah perubahan iklim.

 "Perkiraan pemanasan global sampai dengan Februari 2023 adalah 1,21 derajat Celsius dan karena kita ini sudah berada pada domain perubahan iklim, maka tidak akan pernah ada lagi penurunan dan itulah yang ingin diredam untuk memperlambat laju kenaikannya," tutur Erma.


Editor : Cahya Sumirat

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3 4 5

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network