Cerita hubungan leluhur Indonesia-Filipina di Kepulauan Sangihe ini terlihat dalam lomba Masamper anak Sangihe Rantau. (Foto: Humas Pemkab Sangihe)

Gumansalangi melakukan pelayaran kembali dari Molibagu melalui Pulau Ruang, Tagulandang, Biaro, Siau terus ke Mangindano (Mindanao-Filipina), kemudian balik ke Pulau Sangir–Kauhis dan mendaki Gunung Sahendarumang.

Mereka dan para pengikut mendirikan kerajaan Tampunglawo sebagai kerajaan tertua di Tabukan, yang pada periode selanjutnya melebar hingga ke seluruh kawasan kepulauan Sangihe dan Talaud.

Tokoh Gumansalangi sudah diceritakan berabad-abad lamanya di Kepulauan Sangihe melalui cerita lisan dari generasi kegenerasi secara turun-temurun. Sejak masuknya bangsa Eropa, cerita Gumansalangi mulai ditulis oleh para budayawan, sejarahwan, dan pemerhati sejarah dan kebudayaan Sangihe lainnya dalam bentuk tulisan-tulisan lepas.

Dikutip dari Sangihekab.go.id, cerita Gumansalangi pertama kali diterjemahkan Desember 1993 di Biola University (Los Angeles). Kisah terbaru ditulis oleh Kenneth R Maryott, seorang berkebangsaan Amerika yang bekerja sebagai dosen bahasa Inggris di Filipina dalam sebuah buku yang berjudul Manga w?keng Asa? ‘u Tau Sangih?''.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network