"Kami juga menyiapkan infrastruktur seperti jalan. Termasuk menyosialisasikan Tahura kepada pemerintah Provinsi Gorontalo, pemerintah Kabupaten Boalemo dan Gorontalo Utara. Mengingat kawasan hutan Nantu, juga ada di dua kabupaten tersebut," tuturnya.
Fungsinya, agar pengelolaan tahura akan mewujudkan kedekatan pemerintah daerah dengan masyarakat yang berdampak luas bagi keseimbangan alam dan kesejahteraan.
Apalagi tahura di Kecamatan Asparaga merupakan yang terluas di Indonesia dan dunia. Bahkan di China saja, luas tahura hanya mendekati 6.000 hektare.
Sehingga melalui seminar ini, diharapkan kesiapan pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam memahami Surat Keputusan (SK) penetapan tahura sehingga dapat berkolaborasi dengan baik antara pemerintah nasional sebab ini untuk kepentingan Indonesia, juga pemerintah kabupaten, kecamatan hingga desa.
"Kami pun menyiapkan anggaran yang dimulai tahun ini. Serta dilanjutkan hingga Tahun Anggaran 2023. Serta berharap dukungan pemerintah pusat dan dunia, sebab Tahura adalah kepentingan lingkungan secara global," katanya.
Seminar yang digelar Pemkab Gorontalo bekerja sama dengan Yayasan Adudu Nantu Internasional itu, dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosep Koton.
Editor : Cahya Sumirat
Artikel Terkait