Symposium Nasional dan Penyadartahuan Konservasi Burung Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) yang digelar secara daring dan luring. (Foto: Antara/HO-WCS)

GORONTALO, iNews.id - Kampanye pengetahuan burung maleo kepada anak usia sekolah harus terus dilakukan. Hal ini penting untuk menjamin kelestarian dan habitatnya.

Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) Supriyanto mengatakan pendidikan konservasi dapat dilakukan secara optimal dengan melibatkan pihak sekolah dan masyarakat umum, terutama yang berada di sekitar kawasan konservasi Maleo.

“Balai TNBNW turun ke sekolah untuk melakukan pengenalan satwa yang menghuni taman nasional, termasuk burung Maleo. Kami mendorong setiap resor memiliki sekolah binaan di wilayahnya masing-masing,” kata Supriyanto pada Symposium Nasional dan Penyadartahuan Konservasi Burung Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) yang digelar secara daring dan luring, Senin (21/11/2022).

Ia menjelaskan para penyuluh dan staf balai TNBNW melakukan kunjungan ke sekolah, untuk mengedukasi siswa dengan mengenalkan kawasan TNBNW,  satwa endemik, dan fungsi hutan.

Cara lain yang dilakukan TNBNW untuk mencegah Maleo dari kepunahan, yakni dengan melakukan perlindungan dan pengelolaan lokasi peneluran burung tersebut bersama Wild Conservation Society (WCS).

Terdapat tiga lokasi peneluran Maleo di TNBNW, yakni Tambun dan Muara Pusian di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, serta di Hungayono, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.


Editor : Cahya Sumirat

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network