Cabuli 100 Mayat Perempuan, Petugas Rumah Sakit Ini Rekam Sendiri Aksi Bejatnya
LONDON, iNews.id – Terdakwa bernama David Fuller (67) yang merupakan petugas rumah sakit mengaku telah membunuh dua perempuan pada 1987. Tak hanya itu, dia juga mencabuli sedikitnya 100 mayat perempuan, termasuk anak-anak, di kamar jenazah.
Dia merupakan warga Heathfield, East Sussex, Inggris. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tinggi Maidstone, pekan ini, Fuller mengaku telah menyerang Wendy Knell dan Caroline Pierce di Tunbridge Wells, 34 tahun silam.
Sebelumnya, Fuller juga mengakui telah melakukan pelecehan seksual di dua kamar mayat rumah sakit di Kota Kent selama 12 tahun.
“Ini adalah kasus yang mengejutkan. Kejahatan yang menjijikkan ini dapat menyebabkan kemarahan dan keprihatinan publik,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).
“Saya juga ingin mengenang Wendy Knell dan Caroline Pierce, dua perempuan muda yang nyawanya direnggut secara brutal lebih dari 30 tahun yang lalu. Saya harap keluarga mereka dapat menemukan ketenangan setelah melihat keadilan akhirnya ditegakkan,” ucap Patel.
Menjelang persidangan, Fuller mengaku bersalah atas 51 kejahatan, termasuk 44 tuduhan yang terkait dengan pencabulan 78 korban yang diidentifikasi di dua kamar mayat tempat dia bekerja sebagai tukang listrik.
Jadwal sidang pembacaan vonis terhadap Fuller belum ditetapkan pengadilan.
Penyelidik mengatakan, kasus itu kembali diangkat setelah polisi menemukan kemajuan baru-baru ini dalam pengujian DNA. Operasi besar-besaran oleh polisi—yang menelan biaya 2,5 juta poundsterling (Rp48,32 miliar)—akhirnya menghubungkan Fuller dengan kasus pembunuhan ganda yang dijuluki The Bedsit Murders alias “Pembunuhan di Tempat Tidur” itu.
Air liur Fuller beserta DNA lainnya ditemukan di tempat tidur, handuk, dan sampel yang diambil dari bagian intim Knell. Air mani pria itu juga ditemukan di celana ketat Pierce—satu-satunya pakaian yang dikenakan korban ketika tubuhnya ditemukan di tanggul berisi air tiga minggu setelah penculikannya.
Setelah penangkapannya atas kasus pembunuhan itu, polisi langsung menggeledah rumah Fuller. Fakta lainnya pun kemudian terungkap, aparat juga menemukan lelaki itu menyimpan jutaan gambar dan video cabul anak-anak serta pornografi ekstrem di dalam hard drive, disket, DVD, dan kartu memori di loteng dan kamar cadangannya.
Dua drive disembunyikan di dalam sebuah kotak, yang disekrup ke bagian belakang laci dan ditempatkan di dalam lemari. Pada drive ini, petugas menemukan rekaman video Fuller mencabuli mayat perempuan di kamar jenazah. Seluruh video itu direkam sendiri oleh pelaku.
Beberapa berkas rekaman itu dilabeli pelaku dengan nama-nama korban, berisi gambar dan video dia mencabuli mayat perempuan, termasuk mayat tiga anak, antara 2008 dan November 2020.
Fuller bekerja di bagian pemeliharaan kelistrikan di rumah sakit sejak 1989 dan ditempatkan di Rumah Sakit Kent and Sussex, hingga RS itu ditutup pada September 2011. Dia lalu dipindahkah ke Rumah Sakit Tunbridge Wells di Pembury, di mana dia terus melanjutkan aksi kejahatannya sampai ditangkap aparat.
Tim penyelidik mengungkapkan, Fuller acap kali bekerja lembur dan pergi ke kamar mayat ketika pegawai lain di RS telah pulang. “Dia sering kali mengunjungi mayat yang sama berulang kali.”
Editor: Cahya Sumirat