Cegah Kaki Kram saat Tidur dengan Rutin Olahraga

JAKARTA, iNews.id -  American Family Physician melaporkan, sebanyak 60 persen orang dewasa dan tujuh persen anak-anak mengalami kram kaki di malam hari. Kram kaki umumnya menyerang otot betis, paha, atau sekujur kaki.

Mengalami kaki kram saat tidur terkadang tak diduga karena saat itu kondisi tubuh sedang beristirahat. Lantas apa penyebab kaki kram saat tidur?

Baca Juga

Bawa Sajam saat di Wonasa Singkil, Pria Manado Ini Diamankan Polisi

Penasaran apa penyebab kaki kram saat tidur. Berikut penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/5/2022):

1. Kelelahan Otot

Baca Juga

Polisi Tangkap 9 Terduga Pelaku Pengeroyokan di Buha Manado  

Penyebab kaki keram saat tidur salah satunya kelelahan otot. Melansir Ari Medical News Today, kelelahan otot bisa menjasi penyebab utamanya. Contoh atlet lebih mungkin mengalami kram kaki setelah melakukan aktivitas yang lebih tinggi dari tingkat normal. Bisa juga otot-otot lelah di siang hari dan mungkin lebih cenderung kram di malam hari. Juga bisa  bila kelamaan berdiri menyebabkan kelelahan otot.

Baca Juga

Tenaga Kesehatan di Manado Minta Anak segera Divaksin Hepatitis

2. Usia Lebih Tua

Ketika usia bertambah maka kemungkinan besar akan mengalami kram kaki di malam hari. Ulasan yang diterbitkan dalam jurnal BMC Family Practice mencatat, hingga 33 persen orang di atas 50 tahun mengalami kram kaki nokturnal kronis. 

3. Efek Samping Obat

Penyebab kaki kram saat tidur karena efek samping obat. Beberapa di antaranya secara langsung terkait dengan kram kaki, tetapi ada beberapa, termasuk sukrosa besi intravena, naproxen, teriparatida (Forteo), raloksifen (Evista), levalbuterol (Xopenex), albuterol/ipratropium (Kombivent), estrogen terkonjugasi, dan pregabalin (Lyrica). 

4. Tidak Aktif 

Seseorang yang tidak aktif dapat menyebabkan otot memendek. Otot pada orang kurang aktif secara fisik mungkin lebih pendek dan dapat meningkatkan risiko kram atau kejang. Disarankan untuk rutin olahraga ringan demi membuat otot kembali aktif.

Editor: Cahya Sumirat