get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi Magnitudo 4,3 Guncang Pasaman Barat

Cuaca Panas Terasa di Sulut, Ini Penjelasan BMKG

Selasa, 25 April 2023 - 11:12:00 WITA
Cuaca Panas Terasa di Sulut, Ini Penjelasan BMKG
BMKG mendapat laporan terkait adanya fenomena gelombang panas yang mengancam wilayah Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini. (Foto: Ilustrasi/SINDOnews)

MANADO, iNews.id - Cuaca dengan suhu yang panas di Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) dirasakan dalam beberapa hari yang lalu khususnya di pertengahan April 2023. Kondisi itu salah satunya disebabkan oleh pola divergensi angin atau peleburan massa udara di sebagian besar Sulut yang sederhananya berdampak pada pertumbuhan dan tutupan awan sangat kecil terjadi di pagi-siang hari. 

"Kondisi demikian memengaruhi suhu maksimum harian yang terukur di 5 Lokasi pengamatan BMKG di Sulawesi Utara cukup tinggi yaitu pada kisaran 32-34°C dan 35°C di Kabupaten Kepulauan," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, Selasa (25/4/2023).

Sinar ultraviolet (UV) merupakan bagian gelombang elektromagnetik dari energi radiasi matahari. Secara Umum sinar UV yang mencapai permukaan bumi akan dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya posisi semu matahari dan tutupan awan (semakin banyak awan maka sinar UV yang sampai ke permukaan bumi akan semakin kecil). 

Ben Arther Molle menjelaskan setiap Wilayah di Indonesia mempunyai nilai Indeks UV masing-masing sesuai yang diprakirakan dan diinfokan oleh BMKG. 

Terkait dengan berita yang beredar di masyarakat tentang gelombang panas di Indonesia akhir-akhir ini, BMKG memberikan penjelasan sebagai berikut:

Menurut WMO (World Meteorological Organization), gelombang panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut dimana suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5°C (9°F) atau lebih. 

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika," ujarnya.

Secara dinamika atmosfer hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas, seperti misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama.

Secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi. Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat. 

Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan Gelombang Panas atau Heatwave. 

Yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya dipengaruhi seperti penjelasan penjelasan di atas.

"Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum tanggal 17 April 2023 tercatat 37.2 °C terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan. Perubahan suhu maksimum harian dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah," tuturnya.

Saat ini Wilayah Sulut masih berada pada masa peralihan dengan karakteristik perubahan cuaca cepat terjadi di mana pagi hari cenderung cuaca cerah kemudian siang-sore dapat terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir secara sporadis/tidak merata. Selain itu berpotensi angin kencang secara tiba-tiba, sehingga masyarakat diimbau dan diharapkan tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang demikian.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut