get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas 3 Korban Tewas Banjir Bandang di Brebes, Warga Bumiayu dan Sirampog

Diterjang Banjir, 50 KK di Sitaro Mengungsi, Pemkab Distribusikan Bantuan

Rabu, 31 Maret 2021 - 09:00:00 WITA
Diterjang Banjir, 50 KK di Sitaro Mengungsi, Pemkab Distribusikan Bantuan
Alat berat sementara membersihkan material yang terbawa banjir bandang yang menutupi badan jalan dan permukiman.(Foto: Antara)

SITARO, iNews.id - Bencana banjir bandang melanda Kelurahan Bahu Lingkungan V, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, pada Senin (29/3). Sebanyak 50 kepala keluarga atau  163 jiwa harus dievakuasi ke tempat aman.

"Pemkab Kepulauan Sitaro melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas sosial telah menyalurkan bantuan bahan pokok dan membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan pengungsi," kata Lurah Bahu, Davidson Abast di Sitaro, Selasa.

Warga dievakuasi ke Gereja GMIST Sondang dan juga di sejumlah rumah warga dan keluarga korban bencana.

Menurut Abast, warga yang mengungsi di gereja Sondang sebanyak 33 kepala keluarga (111 orang) sedangkan 17 kepala keluarga (52 orang) mengungsi ke rumah warga atau keluarga.

Bantuan yang didistribusikan telah tiba sejak Senin (29/3) malam baik Dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan.

"Bantuan yang diberikan adalah kasur, selimut, masker, air mineral, makanan kotak serta pemeriksaan kesehatan," katanya.

Pascabencana, terdata sebanyak empat unit rumah, satu unit perpustakaan SD GMIST Namitung, satu unit Bengkel, serta sembilan unit sepeda motor rusak.

Terpisah, Kabid Perlindungan Jaminan Sosial (Perjamsos) Noldi Mamero mengatakan hari ini didistribusikan bantuan logistik kepada warga sekaligus melakukan penanganan darurat pascabencana.

Menurut dia, Bupati Sitaro telah menginstruksikan perangkat daerah terkait segera melakukan penanganan darurat dan memastikan kebutuhan makanan dan tempat mengungsi terpenuhi.

Bambang Tatipang (54 tahun), profesi guru, salah satu korban yang menetap di Gedung Perpustakaan SD Namitung, mengungkapkan kesedihannya setelah kehilangan semua miliknya.

"Saya tinggal di gedung perpustakaan karena lokasi rumah dengan sekolah jauh, dan pada saat terjadi banjir bandang saya berada di depan gedung perpustakaan. Hanya dalam hitungan detik saya langsung lari ke gedung sekolah tanpa bisa menyelamatkan kendaraan dan semua barang," ujar Bambang.

Dia pun berharap pemerintah nantinya membangun gedung perpustakaan baru dan melakukan normalisasi kali.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut