IMF Ingatkan Soal Penyebab Resesi Berkepanjangan
Setelah pertumbuhan global mencapai tingkat tahunan sebesar 6,1 persen pada Oktober 2021 di tengah pemulihan yang kuat dari pandemi Covid-19, IMF sejak itu menurunkan proyeksinya secara teratur. Lembaga keuangan global tersebut sekarang mengantisipasi pertumbuhan menjadi total 3,2 persen tahun ini dan 2,9 persen pada tahun depan.
Namun, kata Georgieva, proyeksi itu akan diturunkan lagi saat IMF merilis laporan World Economic Outlook terbaru pada minggu depan. Pasalnya, kata dia, semua ekonomi terbesar dunia sedang melambat karena terjadi krisis energi di Eropa di tengah perang Rusia di Ukraina, runtuhnya real estate China, dan inflasi yang secara historis tinggi di Amerika Serikat.
Georgieva menggambarkan dunia berada dalam periode kerapuhan bersejarah, yang sedang melewati krisis termasuk pandemi, perang selama berbulan-bulan di Ukraina, dan cuaca ekstrem yang mendorong melonjanya harga secara dramatis dan menghancurkan.
"Dalam waktu kurang dari tiga tahun, kami hidup melalui kejutan, kejutan susulan, dan kejutan setelahnya," kata dia.
Editor: Cahya Sumirat