get app
inews
Aa Text
Read Next : Motif 10 Pegawai RSUD R Syamsudin SH Sukabumi Gunakan Narkoba, Stres hingga Coba-Coba

Kasihan, Puluhan Pegawai dan Guru Sekolah YPKM Manado 9 Bulan Belum Terima Gaji

Rabu, 29 September 2021 - 12:58:00 WITA
Kasihan, Puluhan Pegawai dan Guru Sekolah YPKM Manado 9 Bulan Belum Terima Gaji
Puluhan pegawai dan guru di sekolah Yayasan Pendidikan Kristen Manado (YPKM) belum menerima gaji selama sembilan bulan. (Foto: MPI/Subhan Sabu) 

MANADO, iNews.id - Puluhan pegawai dan guru di sekolah Yayasan Pendidikan Kristen Manado (YPKM) belum menerima gaji selama sembilan bulan. Sekira 53 orang pegawai dan guru di yayasan tersebut mengeluhkan hal tersebut.

“Ada 19 pegawai yayasan belum menerima gaji, sisanya guru yang juga belum menerima honor dari kelebihan jam pelajaran mereka,” kata Kepala Tata Usaha YPKM GMIM Manado, Stevdy Hericson Rondo, Rabu (29/9/2021).  

Dia mewakili teman-teman pegawai YPKM merasa keberatan dengan pembayaran yang selama ini diterima lewat yayasan pendidikan GMIM Manado tidak berjalan sesuai harapan.

“Pembayaran gaji kami selama tahun 2021 ini belum dibayarkan mulai dari Januari sampai dengan September," kata Stevdy.

Akibatnya, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dia mengaku terpaksa nyambi menjadi supir, ada juga pegawai lain yang berjualan makanan. Dia mengaku sudah menyurat ke pengurus yayasan GMIM dengan tembusan pembina pada 6 September 2021 lalu.

"Kalau pengurus mereka hanya menyarankan ke pembina, namun sampai hari ini tidak ada respon dari pengurus dan pembina," ujar Stevdy yang mengaku sudah mengabdi sejak tahun 1985

Selain itu dia mengaku bahwa gaji yang didapat para pegawai masih di bawah UMP. Pegawai paling rendah mendapat gaji Rp1,2 juta dan paling tinggi Rp1,9 juta.

Meski demikian, proses pembelajaran secara daring tetap berjalan, meski honor  yang diterima para guru yang dibayarkan melalui dana BOS jika memungkinkan namun hanya dibayarkan setengahnya saja.

"Permintaan kami yang pertama untuk gaji kami dari Januari sampai September dibayarkan, kedua gaji kami disesuaikan dengan UMP, kemudian yang ketiga gajj kami dibayarkan perbulan," tuturnya.

Nortje Runtuwene, salah seorang pegawai yayasan juga mengaku pembayaran gaji tidak tepat waktu, sering menunggak sampai berbulan-bulan lamanya baru dibayarkan. Selain itu kata dia, sejak tahun 2000 gaji pegawai sudah tidak lagi mengikuti UMP.

"Saya mengabdi sejak tahun 1984. Semenjak tahun 2000 gaji sudah tidak lagi mengikuti UMP, gaji saya perbulan Rp1,4 juta," kata Nortje selaku pegawai tata usaha SMA.

Dia juga mengaku sejak 2019 pembayaran gaji sering tertunda, ada yang nanti dibayarkan sekaligus empat bulan, bahkan tahun kemarin gaji sejak bulan Juli sampai Desember 2020 nanti dibayarkan di bulan April 2021.

"Jadi ini sudah yang kedua kali, bahkan kami juga sampai saat ini tidak ada pembayaran apapun dari yayasan, baik dari yayasan di sekolah ini dan Sinode. BPJS sama sekali tidak ada, jadi upah paling minimun dan tidak ada fasilitas lain-lain, terlebih BPJS.

Dia berharap kiranya pihak yayasan segera membayarkan gaji mereka karena dia tidak punya usaha lain, hanya menggantungkan diri dari gaji sebagai pegawai. Selain itu dia juga punya anak yang butuh biaya untuk kuliah sehingga sangat diharapkan topangan dana.

"Harapan sangat besar untuk segera dicairkan, karena ini sudah sembilan bulan, rasa-rasa sudah tidak makan ini, tapi Tuhan masih sayang boleh diberi dari tempat yang lain,” ujarnya.

Dia berharap gaji segera dibayarkan, dan kalau bisa bayar setiap bulan, karena sekalipun dibayar satu kali besar, hanya untuk tutup lubang, hanya untuk membayar utang. 

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut