get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangki Misterius Ditemukan di Perairan Asahan, Ada Tulisan dan Tanda Peringatan

Kisah Kepahlawanan John Lie, Komandan Kapal Penyelundup Senjata Demi Kemerdekaan Indonesia

Sabtu, 08 Januari 2022 - 06:00:00 WITA
Kisah Kepahlawanan John Lie, Komandan Kapal Penyelundup Senjata Demi Kemerdekaan Indonesia
Laksamana Muda John Lie perwira tinggi di TNI AL dari etnis Tionghoa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia dengan kapalnya The Outlaw. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Kisah kepahlawanan Laksamana Muda John Lie atau dikenal sebagai Jahja Daniel Dharma (Lie Tjeng Tjoan) dan kapalnya yang diberi nama The Outlaw artinya pembangkang atau pemberontak tak lekang oleh waktu. Dia merupakan tokoh penyelamat Indonesia dengan aksi heroiknya menyelundupkan senjata dan berbagai hal lain di masa awal kemerdekaan.

Menurut kesaksian Jenderal Besar TNI AH Nasution pada 1988, prestasi John Lie tiada taranya di Angkatan Laut karena dia adalah panglima armada (TNI AL) pada puncak-puncak krisis eksistensi Republik Indonesia.

John Lie merupakan seorang perwira tinggi di TNI AL dari etnis Tionghoa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Perjuangan John Lie tidak bisa dipisahkan dari kapal super cepat The Outlaw berkode PPB 58 LB.

Namun seperti namanya, kapal itu menemani John Lie bergerilya di laut. Bahkan mempecundangi Belanda berkali-kali. Total 15 kali, kapal ini coba diblokade Belanda dengan rentetan senjata dan meriam saat menjalankan misi, namun John Lie selalu berhasil menerobosnya.

Bersama kapal itu dan para awaknya, John Lie berhasil dalam banyak mission impossible. Mereka menyelundupkan senjata, memasok kebutuhan logistik bahan bakar, obat-obatan dan bahan pangan, hasil barter dengan karet dan hasil bumi lainnya. Semua itu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang masih saja diusik Belanda.

John Lie akhirnya dikenal sebagai tokoh sentral dalam operasi penyelundupan senjata bagi perjuangan Indonesia dari Asia Tenggara. Namun, masa keemasan operasi penyelundupan senjata yang dilakukannya tercatat pada akhir tahun 1947.

Di buku Tionghoa Dalam Sejarah Kemiliteran sejak Nusantara sampai Indonesia yang ditulis oleh Iwan Santosa, sebagaimana disitir dari artikel yang ditulis Roy Rowan disebutkan, yang diselundupkan tak hanya senapan, tapi juga pesawat angkut.

John Lie merupakan pahwalan kelahiran Kota Manado, Sulawesi Utara. Dia lahir tahun 1911 dengan nama lengkap John Lie Tjeng Tjoan dari pasangan Lie Kae Tae dan Oei Tjeng Nie Nio.

Dia mengawali karier maritim tahun 1929. Usianya ketika itu baru 18 tahun saat bekerja sebagai kelasi dek di maskapai pelayaran Koninlijk Paketvaart Maatschapij.

Di sinilah dia mendapatkan kursus navigasi. Pada Februari 1942 hingga 1944, saat Perang Dunia II, dia bertugas di Logistic Task Force Royan Navy atau Satuan Tugas Logistik Angkatan Laut Inggris. Tugasnya melayani pasokan kapal-kapal Sekutu yang tiba dari Australia.

Selama di Royal Navy, John Lie mendapat banyak latihan kelautan di pangkalan Angkatan Laut Inggris di Teluk Persia. Dia memanfaatkan kesempatan itu untuk meningkatkan keahlian dalam mengoperasikan beragam senjata, pengenalan taktik perang di laut, sistem komunikasi seperti Morse, pengenalan jenis-jenis kapal Sekutu dan pengetahuan mengenai ranjau laut. Keahliannya ini kelak membuat John Lie dan kapalnya 'si pembangkang' tak terkalahkan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut