get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangki Misterius Ditemukan di Perairan Asahan, Ada Tulisan dan Tanda Peringatan

Kisah Kepahlawanan John Lie, Komandan Kapal Penyelundup Senjata Demi Kemerdekaan Indonesia

Sabtu, 08 Januari 2022 - 06:00:00 WITA
Kisah Kepahlawanan John Lie, Komandan Kapal Penyelundup Senjata Demi Kemerdekaan Indonesia
Laksamana Muda John Lie perwira tinggi di TNI AL dari etnis Tionghoa yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia dengan kapalnya The Outlaw. (Foto: ist)

Saat Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, John Lie masih bertugas di Teluk Persia. Informasi itu sampai ke telinganya dan para pelaut Indonesia. Semangat mereka pun tersulut untuk segera pulang agar dapat berbakti untuk Tanah Air.

Keinginan itu akhirnya terwujud di bulan Juni 1946. Sampai di Tanah Air, John Lie melamar ke Angkatan Laut RI (ALRI) yang baru saja dibentuk. Kepala Staf Umum ALRI Laksamana III M Pardi yang menemuinya saat itu, sepertinya tahu John Lie punya banyak pengalaman.

Lantas dia menanyakan pangkat yang diinginkan John Lie. Namun dia dengan rendah hati mengatakan, ”Saya datang bukan untuk cari pangkat. Saya datang ke sini mau berjuang di medan laut karena hanya inilah yang saya miliki, yaitu pengalaman dan pengetahuan kelautan yang sekadarnya.“

John Lie akhirnya menerima surat keputusan dengan pangkat Kelasi III. Baru bertugas, para pimpinan ALRI telah memberi kepercayaan kepadanya untuk bertugas di pangkalan besar di Pantai Utara Pulau Jawa. John Lie menolak. Dia malah memohon agar ditempatkan di Pelabuhan Cilacap.

Pelabuhan tersebut dinilai memiliki nilai taktis dan strategis untuk alternatif keluar masuk barang dan personel serta gerilya laut. Pelabuhan Cilacap juga menjadi alternatif jalur ekspor gula dan karet untuk membiayai perjuangan RI. Permohonannya dikabulkan.

John Lie mengerjakan tugas-tugasnya yang tidak mudah dengan baik. Salah satunya, membersihkan ranjau laut. Aksi John Lie bertualang di Asia Tenggara sehingga dikenal sebagai penyelundup senjata bagi Indonesia dimulai secara tidak sengaja ketika ikut kapal Empire Ten By di Cilacap.

Kapal itu berlayar dan tiba di Singapura pada Agustus 1947. Agresi Pertama baru terjadi pada 21 Juli 1947, ketika Belanda menyerbu kedudukan RI setelah Perjanjian Linggarjati.

John Lie tiba di Singapura pada Minggu pertama Agustus 1947. Saat itu, kepala urusan pertahanan di luar negeri membeli sejumlah kapal cepat. Mereka menyaring pelaut untuk mengawaki satuan kapal cepat yang digunakan memasok kebutuhan perlengkapan perjuangan di Indonesia.

Kapal diarahkan untuk merapat di pantai timur Sumatera Utara dan Aceh. John Lie termasuk salah satu perwira yang lolos seleksi dan dipercaya memimpin sebuah kapal cepat yang dinamainya The Outlaw. Dia merekrut sendiri sejumlah awaknya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut