Karena istri pelaku dan ayahnya sudah beradu mulut, lalu turunlah pelaku tersebut (Kopda Handrei Supit) dari motor. Istri pelaku mengaku ayahnya mengambil samurai, tapi kenyataannya itu tidak benar.
"Itu hanyalah pisau yang biasa dipakai pada umumnya di kebun (kalau di bilang pisau buat potong bumbum-bumbum besar)," ujarnya.
Beberapa menit kemudian pelaku mengambil kunci bola dan langsung memukul di bagian belakang kepala ayahnya. Menurut saksi mata (pengendara motor yang lewat), ayahnya sudah tergeletak di aspal yang penuh dengan air.
"Saksi mata tersebut berhenti dan berkata kepada pelaku dan istrinya 'tolong bawa kasihan di rumah sakit karena sudah parah sekali, karena sudah banyak darah yang keluar apalagi otaknya sudah keluar'. Pelaku dan istrinya hanya lihat-lihat di tempat kejadian," tuturnya.
Editor : Cahya Sumirat
Follow Berita iNewsSulut di Google News