Lelehan Lava Gunung Karangetang Tidak Teramati Lagi

MANADO, iNews.id - Lelehan lava Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) tidak teramati lagi. Hal ini sesuai pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian ESDM sejak 30 April 2023.

"Erupsi efusif menunjukkan adanya penurunan, kejadian guguran sudah tidak tampak lagi, pada puncak masih tampak adanya sinar api diam setinggi sekitar 10 meter," ujar Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto, Jumat (5/5/2023).

Pos PGA Karangetang Ingatkan Masyarakat Patuhi Rekomendasi PVMBG

Kondisi kawah utara, kata dia, teramati pada malam hari masih tampak adanya api diam di tubuh kubah lava. Sementara guguran selama periode ini tidak teramati.

Dari pengamatan instrumental, kegempaan selama periode 16-30 April 2023 terekam 15 kali gempa embusan. Sebanyak 105 kali gempa hybrid/fase Banyak, 56 kali gempa vulkanik dangkal, 12 kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, satu kali gempa terasa skala I MMI dan sebanyak 160 kali gempa tektonik jauh.

Status Gunung Karangetang di Sitaro Diturunkan dari Siaga Jadi Waspada

Dia menyebutkan, dari seismisitas jenis gempa guguran yang merupakan indikasi terjadinya erupsi efusif (lava meluncur) sudah menurun bahkan sejak 6 April 2023 gempa guguran tidak lagi terekam.

Sementara dilihat dari kejadian ini kemungkinan suplai magma telah berkurang atau energi dorongan kurang kuat sehingga lava tidak dapat keluar, sedangkan gempa fase banyak mulai meningkat.

Editor: Nani Suherni