Pedagang Gorengan Ini Lulus Jadi Prajurit TNI, Kisahnya Bikin Sedih
JAKARTA, iNews.id - Momen Sertu Lugas memimpin wisuda mahasiwa Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklatad, Malang, Jawa Timur, bikin terharu. Sertu Lugas yang pernah berjualan gorengan itu dinyatakan lulus menjadi prajurit TNI.
Awalnya, Sertu Lugas bercerita bagaimana serangkaian kisah pahit yang telah dia jalani sebelum menjadi tentara. Ayahnya telah meninggal sejak dia masih duduk di bangku kelas 1 SMK.
Karenanya, Sertu Lugas mengambil alih tugas kepala keluarga dengan berjualan gorengan demi menghidupi ibu dan membiayai sekolah kedua adiknya. Kegiatan itu dilakukannya sore hari, sepulangnya dari sekolah.
Tak cukup dengan berjualan gorengan, malam harinya Sertu Lugas beranjak ke pasar. Di sana, dia menjadi kuli panggul hingga Subuh.
"Ayah saya telah meninggal pada saat saya kelas 1 SMK, kemudian saya melanjutkan sekolah dan hidup dengan berjualan gorengan di pinggir jalan untuk menafkahi ibu dan menyekolahkan dua adik saya," ujar Sertu Lugas dalam Youtube TNI AD, Kamis (24/2/2022).
Dalam himpitan ekonomi tersebut, Sertu Lugas hampir putus asa. Dia sempat berpikir berhenti dari sekolah lantaran hal itu malah menambah beban biaya.
Sebelum menjalani proses seleksi, Sertu Lugas mengaku sempat malu karena datang dari keluarga yang kekurangan. Dia mengaku, baju dan sepatu yang digunakannya amat tidak layak.
"Saya sangat takut dan malu mendaftar seorang tentara, bahkan baju sepatu layak saja tidak punya," katanya sambil menangis.
Keputusan cukup berani akhirnya diambil Sertu Lugas. Dia mendaftar menjadi prajurit secara diam-diam agar ibunya tidak mengetahuinya.
Akhirnya dia juga menggadaikan motor yang biasa digunakannya berjualan gorengan.
"Alhamdulillah dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, saya dinyatakan lulus dan masuk menjadi tentara melalui jalur bintara unggulan," katanya.
Di akhir wisuda, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menghadiri wisuda memeluk Sertu Lugas. Dia menangis mendengar cerita Sertu Lugas yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi prajurit TNI.
Editor: Cahya Sumirat