Positif Terinfeksi Omicron, Pasutri Ini Bohongi Petugas soal Riwayat Perjalanan

SEOUL, iNews.id – Hasil tes terhadap pasangan suami istri (pasutri) menunjukkan mereka positif terinfeksi Covid varian Omicron, Kamis (02/12/21). Padahal sebelumnya keduanya berbohong kepada petugas mengenai riwayat perjalanannya dari Nigeria, baru-baru ini.

Pasutri itu pun menjadi pasien pertama di Korea Selatan yang terkena varian baru virus Corona tersebut. Sampai sejauh ini, otoritas kesehatan di negeri ginseng telah mengonfirmasi lima kasus Covid varian Omicron.

Baca Juga

Warga Sulut Diminta Manfaatkan Pasar Murah Natal yang Tersebar di 44 Titik

Kepada petugas kesehatan, pasangan itu awalnya mengaku sudah menggunakan taksi khusus karantina yang mereka tumpangi dari Bandara Incheon menuju rumah mereka.

Sesuai aturan yang berlaku di Korsel, taksi khusus itu harus digunakan oleh warga Korea yang baru pulang dari luar negeri saat menuju ke rumah mereka, untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di negara Asia itu.

Baca Juga

FTI Sulut Cari Atlet Potensial untuk Dibina Ikut Event Nasional 

Akan tetapi, pihak berwenang menemukan fakta bahwa pasutri itu ternyata tidak pernah menggunakan taksi tersebut. Dari Bandara Incheon, keduanya pulang ke rumah menggunakan kendaraan pribadi yang dikemudikan oleh teman mereka, seorang warga Uzbekistan. 

Kontak si pasutri itu menjadi tidak terdeteksi oleh otoritas kesehatan Korsel, karena teman mereka itu tidak tercatat sebagai warga Korea. Padahal, WN asing telah menemui banyak orang sesudah mengantarkan pasangan tersebut ke rumah mereka.

Baca Juga

Kapolda Sulut Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Atasi Masalah Danau Tondano

“Pernyataan palsu mereka membuat pria Uzbekistan itu tidak dikategorikan sebagai mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19,” ungkap otoritas kesehatan Korsel, hari ini.

Baca Juga

Kemenkumham Sulut Lakukan Harmonisasi Ranperda Sejumlah Daerah

Pemerintah Korsel pun khawatir akan kemungkinan orang Uzbekistan itu ikut menyebarkan Covid varian Omicron ke banyak orang tanpa disadari.

Kantor berita Yonhap melansir, warga Uzbekistan itu setidaknya telah menemui 50 orang selama enam hari setelah mengantarkan pasutri tersebut. Di antara orang yang dia temui yaitu keluarga, teman, rekan kerja, dan orang-orang asing lainnya.

Otoritas kesehatan Korsel menyatakan sedang mempertimbangkan opsi untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap pasangan itu. Keduanya dianggap telah melakukan pelanggaran hukum terhadap upaya pencegahan penyakit menular.

Editor: Cahya Sumirat