PPKM Level 3 di Gorontalo Lanjut hingga 6 September, Pelaku Usaha Diberi Kelonggaran

GORONTALO, iNews.id - Pemerintah pusat kembali memberikan penilaian terhadap status level Covid-19 di beberapa provinsi se-Indonesia. Berdasarkan hasil penilaian pemerintah pusat, Provinsi Gorontalo tetap statusnya berada di level tiga.

“Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga di Gorontalo  diperpanjang hingga 6 September 2021,” kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Rabu (25/8/2021).
.
Perpanjangan PPKM akan dilakukan sejak 24 hingga 6 September 2021 mendatang.
 
Penerapan PPKM tersebut mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) Nomor 37 tahun 2021, yakni tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3, 2 dan 1 serta mengoptimalkan posko penanganan di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian Covid-19.

Baca Juga

Keliling Menggunakan Mobil, Polres Gorontalo Sosialisasi Pencegahan Covid-19 di Jalan

Dalam Imendagri tersebut ada beberapa kelonggaran, salah satunya pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan atau pembelajaran jarak jauh.

Selain itu di sektor ekonomi juga mengalami kelonggaran, untuk memberi kesempatan pada para pelaku usaha.

Baca Juga

Salurkan BST di Daerah Terpencil, Kepala Kantor Pos Gorontalo Terobos Hutan Lindung

Sedangkan pelaksanaan kegiatan di tempat kerja maupun perkantoran diberlakukan 75 persen Work From Home (WFH) dan 25 persen Work From Office (WFO), dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Sementara untuk pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial tetap dapat beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.

Baca Juga

Angka Depresi Warga Tinggi, Pembangunan RS Jiwa di Gorontalo Menjadi Prioritas Pusat 

Tak hanya itu, industri dapat beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran Covid-19, maka industri bersangkutan ditutup selama lima hari.

Editor: Cahya Sumirat