Tari Maengket Suku Minahasa, Tarian Ungkapan Syukur Penuh Nilai Filosofi
MINAHASA, iNews.id - Tari Maengket merupakan tarian tradisional suku Minahasa, Sulawesi Utara. Tarian ini dalam sejarahnya dilakukan saat panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana sebagai bentuk ucapan syukur.
Saat ini tarian Maengket telah berkembang, teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya. Bahkan kini tari Maengket menjadi salah satu bentuk promosi di sektor pariwisata.
Kata maengket terdiri dari awalan ma- dengan kata dasar engket. Kata ma berarti sedang melaksanakan dan engket artinya mengangkat tumit naik turun sesuai lagu.
Yang dimaksud dengan Maengket yakni suatu tarian tradisi Minahasa yang dilakukan kelompok menyanyi sambil menari bahkan saling berpegangan tangan. Tarian ini dipimpin seorang kapel yang akan mengangkat suara/lagu pertama (tumutuur) serta tambur sebagai alat pengiringnya.
Arti lain maengket berasal dari kata engket yang artinya pasang, nyalakan, buka jalan, kaitkan dan sebagainya. Apabila dilekatkan awalan ma- sebagai pembentuk kata kerja, dapat diartikan sebagai kegiatan tarian.
Kegiatan dimaksud berkaitan upacara dengan tujuan menerangi, membuka jalan dan mempersatukan masyarakat pendukungnya. Hal ini dilakukan dalam situasi kegiatan panen padi (maowey/makamberu), selamatan rumah baru (marambak) dan pergaulan muda mudi (lalaya’an).
Tari Maengket biasanya ditampilkan 20 sampai 30 orang yang terdiri atas laki-laki dan perempuan yang dibentuk berpasangan. Lalu satu orang perempuan bertindak sebagai pemandu.
Editor: Donald Karouw