Tari Maengket Suku Minahasa, Tarian Ungkapan Syukur Penuh Nilai Filosofi
Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna cerah seperti merah, merah jambu, biru, kuning, hijau dan putih. Para penari prianya akan memakai ikat kepala berwarna merah. Tarian ini begitu dinamis, energik dan relatif lebih bebas dari aturan.
1. Maengket Makamberu
Maowey Kamberu yakni suatu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil pertanian, terutama tanaman padi yang berlipat ganda.
Tarian maengket maowey kamberu atau owey kamberu merupakan gambaran dari keluhan akan rasa lelah menanam padi yang kemudian menghasilkan kesenangan saat menuai padi.
2. Maengket Rumamba/Marambak
Marambak yakni tarian dengan semangat kegotong-royongan, rakyat Minahasa Bantu membantu membuat rumah yang baru. Selesai rumah dibangun maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut “rumambak” atau menguji kekuatan rumah baru dan semua masyarakat kampong diundang dalam pengucapan syukur.
3. Maengket Lelaya'an
Lalayaan yakni tari yang melambangkan bagaimana pemuda-pemudi Minahasa pada zaman dahulu akan mencari jodoh mereka.
Tari ini juga disebut tarian pergaulan muda-mudi zaman dahulu kala di Minahasa. Dalam ritual, Maengket sendiri terbagi atas dua bagian yaitu Sumempung yang dimaksudkan untuk mengundang roh Dewa-dewi dan memuji Si Empung (Tuhan) dan Mangalei yang dimaksudkan untuk meminta berkat dari dewa-dewi.
Editor: Donald Karouw