get app
inews
Aa Text
Read Next : WNI di Australia Sebut Gibran Tak Tamat di Insearch Sydney karena Keburu Pulang ke Indonesia

Waspada, BNPT Sebut 1.500 WNI Jadi Teroris Lintas Batas, 550 Sudah di Indonesia

Kamis, 27 Mei 2021 - 18:35:00 WITA
Waspada, BNPT Sebut 1.500 WNI Jadi Teroris Lintas Batas, 550 Sudah di Indonesia
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan sudah ada sekitar 1.500 WNI yang menjadi teroris lintas batas. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 1.500 warga negara Indonesia (WNI) telah menjadi teroris lintas batas atau foreign terrorist fighters (FTF). Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat ada sekitar 800 FTF di antaranya masih berada di luar negeri.

Sementara itu 550 FTF lainnya sudah kembali ke Indonesia dan 50 masih dalam proses kepulangan. Hal itu disampaikan Kepala BNPT, Boy Rafli Amar dalam rapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

"Sebanyak 800 orang FTF belum pulang, meninggal dunia 100 orang, dideportasi sudah sampai di Indonesia sebanyak 550 orang, dan returning (pulang) 50 orang,” ucap Boy.

Dia menjelaskan, terdapat 120 deportan dan returning sejak tahun 2015 yang saat ini sedang dilakukan proses hukum berkaitan dengan tindak pidana atau pendanaan terorisme.

Dan terhadap deportan serta returning yang tidak menjalani proses hukum mereka akan diikutkan program deradikalisasi yang melibatkan Balai Rehabilitasi Sosial dan Anak yang memerlukan perlindungan khusus.

“Lalu terkait tahap reintegrasi ke masyarakat dilakukan dengan pengawasan terbuka dan tertutup. Pengawasan terbuka dilakukan dengan kunjungan bagi profil yang dianggap kooperatif, dan tertutup dilakukan melalui surveillance berbasis teknologi informasi,” tuturnya.

Perwira tinggi Polri ini menjelaskan pelaksanaan pemantauan terhadap profil deportan dan returning akan dievaluasi untuk melihat tingkat radikalisme, target, dan menentukan skala prioritas dalam menentukan target.

Boy juga mengungkap, rencananya BNPT akan pergi ke Suriah dan Irak untuk melakukan assessment terhadap WNI yang menjadi FTF. Kemudian hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait apakah mereka layak untuk dipulangkan ke Indonesia.

“Kami seharusnya ke Suriah dan Irak untuk assessment, namun menunggu sinyal karena kondisi pandemi covid-19,” ujar Boy.

Editor: Cahya Sumirat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut