Perayaan Budaya Adat Tulude di Gorontalo Utara Meriah

GORONTALO, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, merayakan pagelaran Upacara Adat Tulude, di Desa Langke, Kecamatan Gentuma Raya. Perayaan tersebut berlangsung meriah. 

"Upacara adat yang menjadi tradisi masyarakat etnis Sangihe Talaud Sulawesi Utara tersebut, sengaja digelar meriah, sebagai salah satu upaya membangkitkan konsep wisata adat yang akan dikembangkan," kata Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, Rabu (1/2/2023).

Baca Juga

2 Karyawan Diduga Terlibat Pencucian Uang di Gorontalo

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gorontalo Utara kerja sama dengan Komunitas Adat Sangihe Talaud, juga mengharapkan Upacara Adat Tulude menjadi atraksi adat yang lestari digelar tahunan.

Apalagi pemkab pun berencana mengemas Tulude dalam bentuk festival.

Baca Juga

Ponelo Kepulauan di Gorontalo Utara Dikembangkan jadi Kecamatan Wisata

​​​​​"Kita gelar lokal saja, antusiasme warga untuk ikut serta juga menyaksikan Tulude sangat besar. Apalagi jika digelar dalam bentuk festival dengan beragam atraksi budaya dan kesenian, di antaranya tarian Masamper, yang mewarnai upacara Tulude. Tentu kemeriahannya diharapkan menyedot banyak pengunjung ke daerah ini, di setiap awal tahun," katanya.

Baca Juga

BPS Sebut Angka Kematian Bayi di Gorontalo Terus Menurun

Ia berharap, Tulude dapat lestari dan menjadi salah satu ikon budaya di daerah ini.

Apalagi telah terbentuk kelompok sadar wisata Desa Langke. "Saya melantik langsung, dengan harapan masyarakat dalam kelompok ini dapat turut serta menangani potensi wisata yang ada," tuturnya. 

Baca Juga

Stok Beras Bulog Gorontalo 500 Ton, Cukup untuk Persediaan 2 Bulan 

Dinas pariwisata dan kebudayaan akan melakukan pendampingan kepada kelompok sadar wisata, agar memahami tentang tata kelola pariwisata dan mempertahankan, juga mempromosikan wisata budaya.

Baca Juga

Gempa Magnitudo 3,8 Guncang Pohuwato Gorontalo

Ke depan, upacara Tulude akan dirayakan dalam bentuk festival yang diselenggarakan tidak hanya sehari saja.

Tapi dalam dua hingga tiga hari, dengan lebih banyak menampilkan atraksi pagelaran seni dan budaya.

Bahkan diharapkan bisa melibatkan masyarakat etnis Sangihe Talaud dari luar daerah ini.

"Kita tetap mengedepankan keberagaman dalam mengangkat pesona wisata di daerah ini, untuk menarik minat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara," katanya. 

Editor: Cahya Sumirat